New Tracks
Stereocup Merangkum Pengalaman Penderita Erotomania Di Single “Erotomanic”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/04/Stereocup-1000x600.jpg&description=Stereocup Merangkum Pengalaman Penderita Erotomania Di Single “Erotomanic”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Stereocup adalah unit rock alternatif asal Bandung dengan ciri musikalitas yang khas. Saat keberagaman pilihan personal playlist musik bertemu dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda, semua berperan sebagai bahan bakar beroktan tinggi yang mendorong rasa lapar artistik band ini akan kreasi. Rilisan single baru mereka “Erotomanic” merupakan rilisan pertama yang menarik dan dirilis bertepatan dengan peringatan Hari Tari Internasional yang jatuh tepat tanggal 29 April mendatang.
“Yang kulihat hanyalah hidupmu” adalah sepenggal syair “Erotomanic”. Kalimat sederhana, berkata jujur dalam merangkum seluruh pengalaman seseorang yang menderita (atau menikmati) erotomania, yang juga dikenal sebagai sindrom de Clérambault. Definisinya menjelaskan kelainan mental langka yang menyebabkan penderita percaya bahwa seseorang (biasanya melibatkan orang dengan status sosial lebih tinggi, misalnya selebriti yang diidolakan atau tokoh terkemuka) tertarik, mencintai atau mempunyai perasaan terhadap dirinya.
“Hari ini adalah perayaan bagi semua orang yang hanya merasa lega saat terpaku melihat kehidupan orang yang mereka cintai. Bahkan ketika mereka tidak membalas cintamu, bahkan ketika mereka tidak mengenalmu!”
Tanpa maksud buruk, suasana muram yang dibawa bersama pembukaan “Erotomanic” menerjemahkan ide-ide modern sepanjang lagu serta menghidupkan kembali perasaan dilanda cinta dalam diri manusia saat menyanyikan lirik yang penuh dengan aliterasi. Aransemen dan progresi chord saling menguatkan satu sama lain, saat sebuah inspirasi terhadap permainan open chord Jeff Buckley bersambut usaha untuk menemukan sesuatu hal yang baru nan segar. Gambaran besar aransemen pun terlihat jelas menggambarkan satu chord unik yang dapat bergerak bebas sepanjang fret tanpa merubah satu jari. Plot twist terletak ketika penjarian yang sama persis di fret berbeda, mampu merubah nada dasar.
“Erotomanic” tiba dan langsung menyajikan diri dengan ilusi sonik yang terdengar seperti gemuruh drum dalam adegan pertarungan bela diri. Kunci nada di bait pertama hanyalah contekan sebuah cerita ketika memulai dengan nada dasar yang berbeda. Bass mencengkeram alur tiap refrain. Pada bagian solo gitar, sifat unik ini tergambar sedang menyatukan perbedaan tonal seolah satu warna dan dimulai dengan harmonisasi untuk mengubah minor menjadi major lalu harmonisasi dialog antara dua gitar yang bertautan.
Serenada antemik yang berbunyi “bawa kau pulang ke rumah” menutup lagu ini menjadi kisah cinta yang misterius dan mistis. Renungan menakutkan tentang mana kenyataan dan mana mimpi menjadi perasaan yang melengkapi bagian penutup. Meski baru terlahir, kemewahan instrumentasi dalam single Stereocup ini ingin terus bergema dalam benak, bahkan lama setelah lagu berakhir. Palet sonik telah terlempar, entah mendarat di mana, energi yang tak henti mengalir selalu berhasil memulai arus pendek penciptaan. Jika kita beruntung, ini semua menjadi satu ledakan dahsyat katarsis, untukmu dan aku.