Album Review
Strange Mountain – Holy Suburbs: Musik Renungan Sore
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
&description=Strange Mountain – Holy Suburbs: Musik Renungan Sore', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Nampaknya, ritual angkat topi untuk Marcel Thee akan selalu dilakukan untuk setiap rilisannya. Selalu berbeda dengan warna masing-masing yang kental. Kali ini, Marcel Thee mengajak para penikmat musik untuk menyimak karya bunyi ambient kelas satu lewat Holy Suburbs atas nama Strange Mountain.
Marcel Thee menujukan album ini sebagai ode masa mudanya yang dihiasi dilema dimana akan bersandar dan apa yang akan dilakukannya. Namun, interpretasi berbeda akan muncul dari setiap telinga yang berbeda pula ketika mendengar Holy Suburbs. Musik sederhana ini dirasa cocok menjadi latar renungan sore hari.
Ketika pulang dari kehidupan hiruk-pikuk kota besar. Lepas dari rutinitas yang bak robot, pagi hingga menjelang matahari jatuh. Sebuah nada pendukung untuk mereka-reka ulang apa saja yang terhadi pada hari ini, sambil berfikir untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama pada esok harinya.
Pelan namun pasti, dari “Holy Living” hingga “O Wilted Memories” adalah backsound untuk perjalanan melihat sekeliling penatnya kota besar dengan segala aktivitasnya, hingga semakin tak sabar untuk segera sampai dirumah demi segelas air putih dingin sebagai penyegaran.
Holy Suburbs membius walau hanya terdengar seperti suara sebuah kibor usang dengan tambahan sedikit efek melayang, namun dimainkan oleh seorang yang betul-betul mengerti tentang apa itu arti dari membosankan. Sekali lagi, mari angkat topi kepada Marcel Thee untuk Holy Suburbs yang minimalis nan klasik.