Connect with us

New Albums

Sudut Pandang Reconcile Tentang Penyesalan Mendalam Di EP “Faint Reflection”

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

Reconcile

EP “Faint Reflection” adalah sebuah karya musik yang mencerminkan konflik batin seseorang yang terperangkap dalam penyesalan dan kesedihan yang mendalam. Mini album dari Reconcile ini terdiri dari empat track yaitu “Whispered”, “Means Nothing”, “Lost In Disarray”, dan “Faint Reflection”.

Reconcile Faint ReflectionEP ini mengisahkan tentang patah hati yang dialami oleh seorang individu setelah ditinggalkan kekasihnya tanpa alasan yang jelas. Rasa sakit semakin mendalam ketika ia menyadari bahwa selama ini kekasihnya telah berbohong. Kepergiannya meninggalkan luka yang dalam, menyebabkan individu tersebut kehilangan arah dan tujuan hidup. Kehampaan dan kesepian menyelimuti, membuatnya mulai meragukan eksistensinya sendiri.

Reconcile adalah band emo/alternative rock yang berasal dari Malang, Indonesia, dan terdiri dari empat personil: Dava (vokal/gitar), Nabil (lead gitar), Zidane (bass), dan Ibra (drum). Band ini terbentuk dari pertemanan yang didasari oleh kecintaan terhadap musik yang sama. Terinspirasi oleh band seperti Title Fight dan Movements, Reconcile menemukan identitas musiknya dan mulai mengeksplorasi tema-tema emosional yang dalam.

Melalui lirik-liriknya, Reconcile menggali perasaan penyesalan, pengkhianatan, dan kehilangan arah, yang menggambarkan pengalaman emosional yang sering dihadapi generasi muda. Musik mereka tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi wadah untuk mengekspresikan perasaan dan memberikan ruang bagi pendengarnya untuk meresapi setiap kisah yang disampaikan. Lagu-lagu mereka menawarkan pelarian emosional bagi pendengar yang dapat berhubungan dengan tema-tema tersebut, menjadikan Reconcile sebagai band yang mampu memberikan kedalaman dalam setiap karyanya.

Semua lirik dalam mini album “Faint Reflection” ditulis oleh Dava Hendra, sedangkan proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Yudhistiro Lilo P di W8 Project Studio. Desain artwork dikerjakan oleh Amin Muhammad dan Ridho Enggar, sementara sesi fotografi band dipercayakan kepada Adiko Araya.

EP ini sepenuhnya diproduksi oleh Reconcile, dengan dedikasi yang kuat untuk memperkenalkan dan memperluas jangkauan genre mereka di kalangan penikmat musik Indonesia. Dengan segala usaha yang dilakukan, Reconcile berharap bisa terus berkarya dan menyentuh lebih banyak pendengar melalui musik yang penuh emosi dan makna.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *