New Tracks
The Crackers Rilis Single “How Much”, Pertanyakan Moralitas Manusia
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/The-Crackers.jpg&description=The Crackers Rilis Single “How Much”, Pertanyakan Moralitas Manusia', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Band Art Punk asal Jakarta, The Crackers, kembali menghadirkan karya melalui single terbaru berjudul “How Much”. Lagu ini mengajak pendengar merenungkan pertanyaan mendasar: “Seberapa banyak yang kamu anggap ‘cukup’?”
Melalui lirik yang tajam, lagu ini menyoroti keserakahan manusia yang mengorbankan lingkungan, seperti pembangunan gedung-gedung tinggi yang mengikis ruang hijau, eksploitasi laut yang dibatasi pagar hingga merugikan nelayan, hingga praktik korupsi senilai 1 kuadriliun dan tambang timah 271 triliun.
The Crackers menggugah kesadaran akan dampak destruktif dari hasrat tak terkendali manusia, seraya bertanya: “Jika ini terus berlanjut, kapan kita akan berhenti?”
“How Much” ditulis oleh Rakha (bass) dan diaransemen kolaboratif bersama seluruh personel. Proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Akbar (gitar), sementara artwork single dirancang oleh Jove Bintang Grisseldi. Single ini telah tersedia di seluruh platform musik digital sejak akhir Februari 2025.
Berdiri pada 2022, The Crackers terdiri dari Abin (vokal/gitar), Rakha alias Bucat (bass), Akbar (gitar), dan Budi (drum). Terbentuk dari kejenuhan Abin dan Rakha yang ingin bergerak dari proyek musik stagnan, duo ini kemudian merekrut Akbar dan Budi untuk menciptakan EP perdana hanya dalam enam bulan. Genre mereka menggabungkan New-Wave Punk, Punk Rock, Rock & Roll, dengan vokal eksentrik ala Richard Hell dan Johnny Rotten.
Personel band juga membagikan pandangan mereka tentang proses kreatif dan pesan di balik lagu. Rakha, penulis lirik, menjelaskan bahwa “How Much” lahir dari kegelisahan akan ketimpangan sosial dan lingkungan. “Kami melihat alam dieksploitasi, uang rakyat dikorupsi, tapi manusia tetap tak puas. Lagu ini adalah protes: kapan kita bisa bilang ‘cukup’?” ujarnya.
Akbar, yang bertanggung jawab dalam produksi, menambahkan bahwa proses mixing sengaja dibuat kasar untuk menonjolkan energi punk. “Kami ingin suara gitar dan bass terdengar agresif, mencerminkan amarah dalam lirik,” jelasnya.
Budi, drummer, menyebut ritme dalam “How Much” sengaja dipadatkan untuk menciptakan dinamika yang memantik gerakan. “Di bagian bridge, tempo kami pelankan sejenak, lalu meledak lagi. Itu metafora dari ketegangan masalah yang terus menumpuk,” paparnya.
Sementara Abin, vokalis, menekankan bahwa lagu ini menjadi titik balik kreativitas band. “Setelah EP pertama, kami ingin lebih vokal menyuarakan isu sosial. Musik bukan hanya hiburan, tapi juga pengingat,” tegasnya.
Dengan durasi 2 menit 34 detik, “How Much” menawarkan dentuman cepat khas punk dipadukan melodi new-wave yang catchy. Lagu ini tidak hanya menjadi kritik sosial, tapi juga pengingat bahwa keserakahan manusia kerap mengabaikan keberlanjutan kehidupan.
The Crackers menyampaikan pesan tegas: “Jika kita tak mulai bertanya ‘cukup’, maka kehancuran adalah jawabannya.”
Single “How Much” bisa diakses di Spotify, Apple Music, dan platform digital lainnya.