Gig Review
The Lepidopters: A Science – Fiction Space Opera
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2014/03/YNK-22-The.jpg&description=The Lepidopters: A Science – Fiction Space Opera', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Pada November 2012 Slave Pianos (kelompok seniman kontemporer asal Melbourne, Australia) meminta penulis fiksi ilmiah dan kritikus seni Mark von Schlegell (Amerika) untuk menulis The Lepidopters, tiga jilid komik fiksi ilmiah berlatar Indonesia. Komik ini digambar dan diwarnai oleh seniman Yogyakarta “Iwank” Erwan Hersi Susanto. Komik ini secara umum bercerita tentang serbuan mahluk asing berbentuk ngengat ke kepulauan Indonesia, yang berencana untuk menguasai Bumi melalui pembuahan antar-spesies.
Sesungguhnya teks The Lepidopters merupakan suatu sandi rumit yang menghubungkan karya seniman Amerika Robert Smithson dengan karya Slave Pianos dan kolektif multi-disiplin Punkasila di Yogyakarta, dan mengaitkannya dengan sistem mistik Jawa kuno.
The Lepidopters: A Science-Fiction Space-Opera (The Lepidopters: Sebuah Opera Fiksi Sains) terdiri atas pianis avantgarde, band rock, gamelan, rangkaian elektronika analog dan proyeksi film animasi. Konser perdana dipentaskan di sebuah festival musik eksperimental Mona Foma di Hobart, Tasmania pada bulan Januari 2014.
Proyek ini juga melibatkan beberapa musisi lainnya yaitu Michael Kieran Harvey (seorang pianis avantgarde), Rachel Saraswati (penyanyi, aktor), Alexander Garsden (gitaris) dan Aviva Endean (saksofon). Pada pementasan The Lepidopters di Jogja ini, mereka berkolaborasi dengan kelompok gamelan Sekar Jindra. Sebuah film animasi yang diadaptasi dari komik digarap oleh Terra Bajragosha.
The Lepidopters menghubungkan karya Robert Smithson, yang terlibat erat pada gerakan re-imajinasi radikal atas karya-karya fiksi ilmiah eksperimental pada awal ’70-an, yang karyanya berkembang dalam lanskap bunyi (sonic) yang diperluas melalui elektronika analog, dan dalam lanskap interior fiktif visi utopis dan distopian. Semua itu dirujuk dalam teks susunan von Schlegell. Semua aspek lain dari karya ini tersirat dalam komik, dalam pementasan dan desain kostum, desain alat-alat musik baru, film animasi yang diproyeksikan selama pertunjukan, dan buku program atau materi cetak lain yang menyertainya.
Pertunjukan ini juga akan disiarkan langsung secara online oleh Pamityang2an Radio di http://pamityang2an.com dan pementasan selanjutnya akan digelar di Melbourne, Australia pada tanggal 13 dan 14 April 2014.
Hari & Tanggal:
JUMAT, 21 MARET 2014
20.00 – 21.30
SABTU, 22 MARET 2014
20.00 – 21.30
Tempat:
Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta
Jalan Sriwedari, Yogyakarta
Tiket:
IDR 20.000
The Lepidopters terdiri atas:
Slave Pianos (Melbourne)
Punkasila (Yogyakarta)
Michael Kieran Harvey (Sydney)
Rachel Saraswati (Yogyakarta)
Sekar Jindra (Yogyakarta)
Alexander Garsden (Melbourne)
Aviva Endean (Melbourne)
Tentang Yes No Klub:
Yes No Klub mengorganisir sebuah acara musik eksperimental dan pameran lintas-disiplin seni rupa kontemporer dan musik di Yogyakarta, dengan tujuan untuk memberikan wadah dan pengembangan seni dan budaya yang progresif di Indonesia.
Kongsi Jahat Syndicate merupakan sebuah kolektif yang memproduksi pertunjukan musik independen di Yogyakarta.
Kontak:
Adi Adriandi – 0818 042 701 13
Pertunjukan ini terselenggara atas kerjasama antara Australia Council For The Arts, Yes No Klub dan Kongsi Jahat Syndicate
Info:
yesnoklub.yesnowave.com