New Tracks
The Mymy Tampilkan Musik Psychedelic Ala Second City Di “Polemik”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/10/The-Mymy-.jpg&description=The Mymy Tampilkan Musik Psychedelic Ala Second City Di “Polemik”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
The Mymy, band psychedelic asal Cirebon, kembali menunjukkan karyanya lewat single terbaru berjudul “Polemik” yang dirilis pada 18 Oktober 2024. Dalam lagu ini, mereka menggambarkan ambisi yang tak terkendali—seperti rudal tanpa awak yang melesat tanpa arah pasti.
Ambisi yang cepat bukan berarti selalu tepat, dan proses yang lambat pun belum tentu matang. Pesan inilah yang coba disampaikan oleh band ini melalui lirik-lirik sederhana namun penuh makna.
Lagu ini datang tak lama setelah mereka merilis EP ‘Balada Pulau Parang’ pada 10 Mei 2024, yang menandai eksplorasi musik balada mereka. Kini, The Mymy kembali ke akar psychedelic mereka dengan membawa konsep unik bernama “Secondelic”, yang terinspirasi dari pengaruh musik ala kota kedua atau “Second City”.
Band ini terdiri dari Ricky Nurnovaldi (vokal dan gitar), Dafa Rizkiansyah (gitar dan vokal), Achmad Danial Mubarrok (synthesizer), Rafli Sulthan Zulfiqar (bass), dan Muhammad Nazar Pamungkas (drum). Mereka telah dikenal karena perpaduan musik yang mereka sebut sebagai ‘psychedelic rock’, yang memadukan referensi dari berbagai ikon genre seperti The Beatles, Led Zeppelin, Tame Impala, hingga King Gizzard and The Lizard Wizard.
“Polemik” adalah single kedua mereka setelah “Fantasy” dan digambarkan sebagai bentuk kritik Ricky terhadap banyaknya pilihan yang justru membuat pikiran buntu.
Menurutnya, terlalu banyak opsi malah menciptakan dilema atau “polemik” yang mengganggu, dan itulah tema utama dari lagu ini. Proses penulisan lagu dimulai pada 1 Juli 2024, dengan demo yang rampung di bulan Agustus, dan finalisasi lagu pada September.
Menariknya, produksi lagu ini dilakukan dengan cara yang cukup sederhana dan DIY. Rekaman vokal dan instrumen dilakukan di kamar Ricky dan rumah Rafli, sementara bagian drum direkam di Jags Studio. Proses mixing dan mastering pun ditangani sendiri oleh Rafli di Lazydog Studio. Semua ini memberikan nuansa intim dan otentik pada lagu, yang sekaligus menjadi ciri khas The Mymy.
Dengan segala pengaruh dan referensi musik yang mereka olah, “Polemik” menyuguhkan nuansa psychedelic yang kental namun tetap segar. The Mymy berhasil menciptakan identitas suara yang mereka sebut sebagai “Secondelic”, perpaduan antara psychedelic klasik dengan sentuhan modern.
Lagu ini sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital, dan tentunya akan menarik perhatian para penikmat musik indie maupun mereka yang gemar dengan sentuhan eksperimental dalam karya musik.