New Tracks
The Subcults Debut Dengan Single “Menuju Terang”, Antara Pulang Dan Merayakan Kehidupan

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/The-Subcults.jpg&description=The Subcults Debut Dengan Single “Menuju Terang”, Antara Pulang Dan Merayakan Kehidupan', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Band asal pesisir selatan Gunungkidul, The Subcults, resmi merilis single debut bertajuk “Menuju Terang” pada 29 Maret 2025 pukul 12.00 WIB.
Mengusung aliran post-punk yang dipadukan dengan irama surf khas pantai, lagu ini menjadi respon atas fenomena migrasi pemuda setempat yang merantau ke luar daerah, meninggalkan tanah kelahiran tanpa banyak yang kembali untuk membangun kampung halaman.
Rilis single ini sengaja dijadwalkan bertepatan dengan momen hari raya yang sarat nuansa pulang, sebagai simbol harapan akan reuni dan kebersamaan.
“Menuju Terang adalah refleksi dari kegelisahan kami melihat banyak teman sebaya yang pergi merantau, lalu terjebak dalam rutinitas yang jenuh di perantauan. Tapi di balik itu, ada semangat untuk merayakan kepulangan dan membangun tanah kelahiran bersama,” tutur Fatur, gitaris The Subcults, dalam pernyataan resmi.
Ia menambahkan, lagu ini ingin mengajak pendengar memahami bahwa Gunungkidul tak hanya tentang pariwisata atau proyek pembangunan nasional, tapi juga tentang kehidupan nyata masyarakat pesisir yang terus berdenyut.
Terbentuk diantara desiran angin dan gemuruh gelombang laut Gunungkidul, The Subcults menghadirkan musik yang mengakar pada keseharian warga pesisir. Dengan formasi Fatur (gitar), Widha (bass), Pongkreng (gitar), Irfan (gitar), dan Danu (drum), mereka menyulam riff post-punk yang gelap dengan dentuman surf rock yang hangat, menciptakan atmosfer nostalgik sekaligus membangkitkan semangat.
“Kami ingin suara gitar dan ritme drumnya seperti deburan ombak yang mengajak orang untuk merenung, lalu bangkit,” jelas Danu, sang drummer.
Lirik “Menuju Terang” mengisahkan perjalanan pemuda yang awalnya terpesona oleh gemerlap kota, namun akhirnya menyadari bahwa kebahagiaan sejati justru terletak pada kembali ke akar.
“Tak perlu menyesali masa lalu di rantau. Yang penting, saat pulang, kita bisa berkontribusi,” ujar Widha, bassis band. Pesan ini juga menjadi kritik halus terhadap minimnya lapangan kerja lokal, yang memicu urbanisasi tanpa keberlanjutan.
Proses kreatif single ini digarap secara mandiri, dengan rekaman dilakukan di ruang terbatas di sekitar wilayah pesisir. “Kami memanfaatkan nuansa alam sebagai sumber inspirasi. Suara angin laut bahkan bisa menjadi insprirasi kami,” ungkap Pongkreng.
Meski bergenre eksperimental, The Subcults berkomitmen menjaga keotentikan cerita lokal. “Post-punk surf mungkin terdengar asing, tapi inilah cara kami menyatukan identitas pesisir dengan keresahan generasi muda,” tambah Irfan.
Rilisnya “Menuju Terang” diharapkan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan potensi musik sekaligus potensi Gunungkidul. “Kami ingin dunia tahu bahwa di balik eksotisnya pantai dan gua, ada anak muda yang berjuang melestarikan rumahnya melalui seni,” tegas Fatur.
Single “Menuju Terang” sudah tersedia dan bisa didengarkan di seluruh platform digital atau di tautan ini.
Dengan semangat kolaboratif, mereka membuktikan bahwa pulang bukanlah akhir, melainkan awal dari perubahan.