Connect with us

International

The Tempted Rilis Album ‘Passions & Misdemeanours’, Perjalanan Musikal Penuh Gaya

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

The Tempted

Duo legendaris rock alternatif, The Tempted, akhirnya kembali menghibur penggemar dengan album terbaru bertajuk ‘Passions & Misdemeanours’. Album yang terdiri dari 13 lagu ini menjanjikan petualangan musikal yang dinamis, menggabungkan elemen rock alternatif, blues, dan sentuhan synth-pop.

Setelah penantian panjang, karya ini tidak hanya menegaskan eksistensi mereka di industri musik, tetapi juga memperluas batasan genre dengan inovasi yang baru.

The Tempted Passions and MisdemeanoursProses produksi ‘Passions & Misdemeanours’ dilakukan dengan melibatkan kolaborasi internasional. Perekaman dan mixing dikerjakan di dua benua: Gunnar Smari Helgason mengerjakan mixing di Islandia, sementara Ross Owen Campbell menyelesaikan bagiannya di Amerika Serikat.

Proses mastering yang dilakukan oleh Campbell di New York menghasilkan suara yang sederhana namun kuat, tetapi tetap setia pada karakter unik The Tempted. Bassis Shug Brankin juga berkontribusi, memberikan bassline yang dalam dan berkarakter, yang menambah dimensi pada setiap lagu.

Kejutan lain datang dari kehadiran musisi tamu yang memperkaya album. Mick MacNeil, mantan kibordis Simple Minds, menghadirkan nuansa keyboard yang khas, sedangkan vokal ikonik Mary Kiani, diva disko ternama, menyemarakkan beberapa trek dengan warna suaranya yang unik dan khas. Kolaborasi ini menambah lapisan eksklusif yang memperkuat kesan megah album.

‘Passions & Misdemeanours’ disebut cocok bagi penggemar Stevie Ray Vaughan, Foo Fighters, dan Matchbox 20, berkat perpaduan rock alternatif yang garang dengan blues yang tajam, serta aroma synth-pop yang sesekali muncul. Album ini juga memberikan penghormatan kepada musisi era 1980-an seperti Tears for Fears dan Elbow, terutama melalui nuansa yang mengingatkan pada karya Simple Minds.

Kembalinya The Tempted tidak lepas dari perjalanan panjang duo Brian Callaghan dan Michael McDonagh. Keduanya membentuk band ini pada 1990, menciptakan lebih dari 20 lagu dalam beberapa tahun pertama.

Dengan peralatan seadanya—menggunakan tape 1/4 inci dan teknologi rekaman digital awal—mereka menghasilkan demo di studio rumahan Glasgow bersama musisi Ross Campbell dan Shug Brankin. Meski sempat menarik minat label seperti Island Records, negosiasi tak berujung pada kesepakatan. Meski sempat terpisah, keduanya tetap menjaga komunikasi.

The Tempted Band

Tahun 2021 menjadi titik balik. Brian dan Michael yang sempat merilis album solo, kembali bekerja sama dan merevitalisasi lagu-lagu lama mereka. Proses ini melahirkan ‘Passions & Misdemeanours’—sebuah mahakarya yang merefleksikan perkembangan musikal mereka selama puluhan tahun. Album ini tidak hanya menjadi bukti ketekunan, tetapi juga simbol persahabatan dan visi artistik yang tak pernah pudar.

Brian Callaghan dan Michael McDonagh menyatakan bahwa album ini adalah puncak dari evolusi kreatif mereka. “Ini adalah cerita hidup kami,” ujar Brian. Michael menambahkan, “Kami ingin pendengar merasakan setiap emosi dan energi yang kami tuangkan selama bertahun-tahun.”

Dengan dirilisnya ‘Passions & Misdemeanours’, The Tempted siap kembali memukau panggung musik global. Setelah tiga dekade, duo ini membuktikan bahwa gairah bermusik tak pernah lekang oleh waktu—sebuah pesan yang terasa kuat dalam setiap nada di album terbaru mereka.

Passions & Misdemeanours‘ kini tersedia di seluruh platform musik. Siapkan diri untuk terhanyut dalam alunan rock yang menggugah, blues yang menghanyutkan, dan synth-pop yang memikat—sebuah mahakarya yang layak dinanti.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *