Featured
Trou: Single “Home” dan Kerinduan Akan Rumah
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2016/09/trou-900x600.jpg&description=Trou: Single “Home” dan Kerinduan Akan Rumah', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Band indie-rock asal Bandung, Trou, merilis single berjudul “Home”. Ceritanya memang tentang “rumah”. Sebuah tempat darimana kita berasal dan akan selalu menyimpan kerinduan saat tak menyapanya. Lirik ini ditulis oleh Hariz Lasa (vokal dan gitar) berdasarkan atas pengalamannya merantau dari Cirebon untuk menuntut ilmu di Kota Bandung. Selama bertahun-tahun merantau, tersimpan perasaan akan rindu terhadap rumah atau sosok-sosok di sana yang selalu menyimpan kehangatan dan kenyamanan. Kerinduan itu menjadi inspirasinya menulis “Home”.
“Intinya bercerita tentang ‘rumah’, yang tidak harus tentang sebuah tempat, bisa jadi seseorang atau sesuatu. Karena memang tidak ada tempat lain yang lebih nyaman selain ‘rumah’, tempat berkeluh kesah, tempat yang menerima apa adanya,” ujar Hariz bercerita soal inspirasi “Home”. Metafora yang tak hanya soal tempat, tapi lebih pada perasaan yang kerap muncul ketika merasa nyaman.
Ide awal lagu “Home” datang dari Hariz Lasa. Tak perlu waktu lama, “Home” kemudian menjadi sebuah lagu pop yang muram. Proses penggarapan lagu “Home” sekitar dua bulan. Mulai dari berbagi ide hingga proses penggarapan aransemen dilakukan secara marathon di studio-studio latihan mereka.
Mereka memilih dua studio berbeda untuk penggarapan single ini yaitu Studio Reds untuk merekam instrumen dan Studio Aru di bagian vokal. Produser untuk single mereka percayakan pada sosok musisi senior yang sudah tidak asing lagi, Riko Prayitno. Riko dikenal sebagai gitaris Mocca dan bassis di The Triangle. Nuansa musik band yang digawangi oleh Hariz Lasa (vokal dan gitar), Elmo Rinaldy (gitar), Moch, Ifsan (bass) dan Harry “Koi” Pangabdian (drum) ini cenderung pada penekanan indie-rock yang muram dan mungkin cukup pantas dibandingkan dengan warna musik The Triangle yang tidak jauh berbeda. Single “Home” juga dibantu oleh Dhea Febrina (vokalis Littlelutte) sebagai vokalis latar.
“Pada awalnya kami, terutama saya, sering melakukan sharing ide dengan Riko, dan Riko memberikan ide-ide aransemen dan warna musik yang dirasa tepat dengan karakter Trou. Sebenarnya, Riko sendiri menolak disebut sebagai produser, “ujar hariz menjelaskan tentang peran Riko dalam musik Trou. “ Soal kenapa memilih Riko, mungkin didasari dari kedekatan masing-masing personil Trou dengan Riko. Berawal di Beat n Bite (sebuah kafe tempat sering diadakannya jamming), sehingga membentuk kenyamanan untuk masing-masing pihak, dan juga Riko yang melihat tumbuhnya masing-masing personil Trou,” lanjutnya.
Single “Home” memiliki aransemen sederhana dan mengingatkan kita akan nuansa musik alternatif Inggris pada 1990-an. Jauh dari kompleksitas musik-musik indie-rock yang sedang tren belakangan ini yang cenderung memamerkan layer-layer suara derau dan gitar bising.
Trou justru mengambil arah berbeda. Mereka menyajikan indie-rock yang lebih sederhana, nge-pop, dan ear-catchy. Hal ini mungkin tak terlepas dari pengaruh band-band alternatif-rock seperti Gene, Haven, Ride, dan Travis yang memang terasa kental di beberapa bagian lagu “Home”. Terutama pada warna vokal dan aransemen gitar yang tidak terlalu banyak bereksperimentasi. Cukup mendasar untuk menjadikan single “Home” ini dapat diterima oleh masyarakat luas karena musiknya yang radio-friendly.
“ Sebetulnya, karakter yang ingin ditampilkan adalah musik yang nyaman kami mainkan. Dan juga sebetulnya karakter musik yang dibawa di single ini, tanpa disadari sering kami mainkan sebelumnya, jauh sebelum band lama kami terbentuk. Jika ditanya soal perbedaan mendasar dari konsep band, melalui Trou kami mencoba untuk menjadi lebih sederhana dari komposisi musik dan juga aransemen,” papar Hariz.
Single “Home” akan menjadi sebuah eksistensi baru dari warna musik Trou. “Home” sendiri akan dirilis ke publik secara digital pada tanggal 9 hari ini. Boleh jadi, ini menjadi langkah nyata dari sesuatu yang sederhana sebelum mereka mempersiapkan album penuh yang akan segera dirilis pada tahun ini.
Dengarkan “Rumah” Trou di bawah ini :