New Albums
Wijaya80 Luncurkan Album “Perjumpaan”, Menghidupkan Kembali Nostalgia Era 80-an

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/Wijaya80.jpg&description=Wijaya80 Luncurkan Album “Perjumpaan”, Menghidupkan Kembali Nostalgia Era 80-an', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Trio musik Wijaya80, yang terdiri dari Erikson Jayanto, Ardhito Pramono, dan Hezky Joe, resmi meluncurkan album perdana bertajuk ‘Perjumpaan’. Album ini menghadirkan enam lagu yang merekam ragam emosi universal manusia—dari jatuh cinta, kerinduan, patah hati, hingga ambisi duniawi—dalam balutan nuansa retro-pop yang hangat dan melankolis.
Trek utama “Masih Ada Kamu” dipilih sebagai puncak ekspresi album, menawarkan melodi romantis yang dipadu dengan harapan dalam hubungan asmara, lengkap dengan sentuhan instrumen era 80-an yang diolah secara modern.
Erikson Jayanto, salah satu personel, menjelaskan filosofi di balik judul album. “Kami memilih ‘Perjumpaan’ karena setiap kisah hidup, baik suka maupun duka, selalu berawal dari pertemuan. Album ini juga menjadi momen pertemuan kami bertiga sebagai Wijaya80 dan perkenalan kami pada dunia,” ungkapnya.
Melalui album ini, pendengar diajak menyelami dinamika emosi lewat aransemen yang menghubungkan masa lalu dan masa kini. Kombinasi synth khas tahun 80-an, vokal harmonis, serta lirik yang puitis menjadi daya tarik utama, menjawab kerinduan generasi senior sekaligus menarik minat pendengar muda yang akrab dengan eksperimen musik kekinian.
“Masih Ada Kamu” menjadi trek yang paling menonjol, menggambarkan romansa yang tak lekang waktu. “Lagu ini seperti pintu masuk untuk memahami keseluruhan album. Kami ingin menciptakan rasa hangat dan familiar, tapi tetap menyisakan kejutan lepat eksplorasi instrumentasi,” tambah Hezky Joe.
Tak hanya mengandalkan nostalgia, Wijaya80 memasukkan elemen elektronik dan dinamika vokal yang segar, membuat setiap lagu terasa relevan di telinga zaman now.
Untuk merayakan peluncuran album, Wijaya80 menggelar showcase spesial bertepatan dengan Hari Kasih Sayang. Acara tersebut menjadi medium bagi fans untuk merasakan langsung perjalanan emosional yang tertuang dalam ‘Perjumpaan’, mulai dari kesedihan dalam “Terakhir Kali”, kegelisahan di “Pemain Lama”, hingga optimisme di “Masih Ada Kamu”.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari ribuan cerita yang akan kami bagikan,” tegas Ardhito Pramono.
Album ‘Perjumpaan’ kini tersedia di seluruh platform musik digital atau di tautan ini. Dengan konsep yang jujur dan produksi matang, Wijaya80 tidak hanya menghidupkan kembali semangat musik 80-an, tetapi juga membuktikan bahwa kisah klasik tentang cinta dan manusia tetap abadi—asal dibungkus dengan kreativitas tanpa batas, setuju?