Connect with us

Articles

5 Band Yang Wajib Ditonton di Hammersonic 2018

Diterbitkan

pada

1. In Flames
Jagoan Swedish Death Metal asal kota Gothenburg ini akan tampil untuk pertama kalinya di Indonesia. Sebagai salah satu band metal terpenting dalam kancah metal 90an, In Flames tentu saja sudah ditunggu sejak lama oleh para penggemarnya disini. Anders Fridén, Björn Gelotte, Niclas Engelin dan Tanner Wayne bersiap menghadirkan repertoar dari album-album terbaik mereka macam “Colony”, “The Jester Race”, dan “Clayman”.

YouTube Video

2. H2O
Salah satu band jebolan scene New York Hardcore ini memang tengah dinanti untuk tampil di Indonesia. Terlebih lagi, beberapa band New York Hardcore macam Sick Of It All, Madball dan Agnostic Front sudah datang dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, kedatangan H2O ke Jakarta sudah dipastikan akan disambut semarak oleh para Hardcore Kids. Satu yang menarik, Toby Morse sang vokalis dalam beberapa jadwal tur belakangan ini sering mengajak anak lelakinya untuk bermain drum di salah satu lagu H2O. Kita nantikan bagaimana di Hammersonic 2018 mendatang.

YouTube Video

3. Brujeria
All-star metal dari semenanjung Meksiko. Brujeria dikenal lantang menyanyikan hal-hal tentang satanisme, politik, peredaran narkoba dan lainnya. Para personilnya menggunakan nama alias ketika tampil atas nama Brujeria, mereka adalah Juan Brujo, Pinche Peach, Fantasma, Hongo, El Cynico, Podrido dan La Bruja Encabronada. Kalian bisa menebak siapa saja nama asli mereka ?

YouTube Video

4. Klandestin
Band stoner metal terbaru milik kota Magelang. Klandestin hadir dengan warna musik hijau pekat yang memabukan. Puguh, Combohell dan Rizki juga belum lama ini telah merilis album debut berjudul Green Acid of Last Century.

YouTube Video

5. Witchseeker
Grup heavy thrash metal dari Singapura yang sudah terbentuk sejak tahun 2012 lalu. Witchseeker sejauh ini sudah memiliki beberapa rilis seperti mini album Night Rituals, split album Threesome In Thrashville dan album penuh When The Clock Strikes.

YouTube Video

text: Yulio Abdul Syafik

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *