Flash News
Adhitia Sofyan Abadikan Momen “Solo Tur 2025” Dengan Album Dan 11 Video Live

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/Aditya-Sofyan-Solo-Tur-2025.jpg&description=Adhitia Sofyan Abadikan Momen “Solo Tur 2025” Dengan Album Dan 11 Video Live', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Setelah menyelesaikan serangkaian konser tunggalnya pada awal Februari 2025, Adhitia Sofyan siap menghadirkan kenangan tur melalui album live bertajuk “Solo Tur Lagi” beserta video penampilan langsung yang dirilis serentak pada hari ini, 28 Maret 2025.
Tur yang mencakup 10 kota di Jawa dan Bali ini direkam dalam bentuk audio dan visual, sehingga penggemar—baik yang hadir secara langsung maupun yang tidak—dapat merasakan kembali momen-momen intim dan emosional dari setiap pertunjukan.
Adhitia berharap karya ini bisa menjadi sarana untuk mengobati kerinduan penonton akan kehangatan interaksi selama konser, sekaligus membagikan cerita-cerita unik dari balik layar perjalanannya.
Dalam tur tersebut, Adhitia tampil sederhana hanya dengan gitar, hal ini menciptakan atmosfer akrab lewat obrolan spontan dan harmonisasi suara penonton yang ikut menyanyi. Ia merasa bahwa momen-momen seperti “Sayang Dibuang” akan sia-sia jika tidak diabadikan, terutama karena setiap kota memiliki keunikan yang berbeda-beda
“Dari guyonan dengan penonton hingga keseruan kolaborasi, semua direkam dengan harapan bisa dinikmati berulang kali,” ujarnya. Bagi yang tidak sempat menyaksikan tur pada bulan Januari lalu, sebelas video konser live akan tersedia di YouTube, dan album live juga bisa diakses di berbagai platform streaming.
Album “Solo Tur Lagi” menyajikan lagu-lagu yang diurutkan berdasarkan kota dalam tur, lengkap dengan kolaborasi spesial. Di Yogyakarta, penonton disuguhkan duet dengan Mitty Zasia dalam “Sesuatu di Jogja”, sementara Surabaya menghadirkan sentuhan orkestra dari Orkes Kota Pahlawan untuk lagu “Adelaide Sky”. Tak ketinggalan, Rimaldi turut meramaikan lagu “Deadly Storm Lightning Thunder” di Jakarta.
Setiap trek merefleksikan karakter lokasi, seperti nuansa nostalgia di “Canggu, January 2020” atau kritik sosial dalam “Forget Jakarta”.
Adhitia dan tim Rei Project yang menggarap proyek ini, menekankan bahwa antusiasme penonton selama tur menjadi pendorong utama terciptanya album.
“Setiap kota punya cerita sendiri. Ada tawa, bahkan air mata, yang membuat rekaman ini terasa hidup,” tambahnya. Harapannya, karya ini tidak hanya menjadi playlist pendamping, tetapi juga dokumentasi berharga bagi para pendengar setianya.
Pencinta musik bisa menandai tanggal 28 Maret 2025 sebagai hari di mana mereka dapat menyaksikan kembali dinamika tur melalui video di kanal YouTube Adhitia Sofyan atau mendengarkan albumnya di Spotify, Apple Music, dan platform lainnya. Informasi lebih detail seputar rilis akan diumumkan melalui Instagram @adhitiasofyan.
“Ini untuk kalian yang sudah menanti. Mari kita nikmati lagi perjalanan ini bersama,” tutup Adhitia.