Connect with us

New Tracks

“Aku Kamu Tahu” Kala BilQis Curhat Soal Hubungan Asmara yang Dipaksakan

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

Unit pop rock asal Bogor, BilQis yang diawaki Maulina (vokal), Qpot (gitar), Norma (gitar), Helvi (bass), Zaky (kibord), dan Denny (drum) melepas single kedua, “Aku Kamu Tahu” sejak 2 Februari 2019 dalam format video lirik yang diunggah di laman YouTube ‘Tamara Music Studio’. Tindak lanjut dari “Pergilah Dengannya” ini merupakan karya dari sang bassis Helvi yang tuturan liriknya berkisah tentang pemaksaan sebuah hubungan asmara.

“Lagu ini berawal dari curhatan teman saya yang lagi galau setelah putus sama pacarnya, dia cerita kalau pacarnya itu dijodohin orang tuanya sama orang lain padahal mereka masih sama-sama sayang. Dari situlah saya coba-coba nulis liriknya dan enggak sampai 15 menit selesai,” kata Helvi.

“Saya rasa semua orang pasti pernah mengalami hal seperti ini. Ditinggal nikah, atau masih berharap balikan sama mantan. Kalau sama-sama sayang ya harus sama-sama berjuang untuk mempertahankan hubungan,” sambung dia.

“Aku Kamu Tahu”, lanjut Helvi, ditulis sudah cukup lama yang lantas diperdengarkan kepada para personel BilQis lainnya sebelum memasuki sesi workshop dan dieksekusi di studio hingga menjadi barang jadi seperti sekarang.

BilQis berharap, melalui “Aku Kamu Tahu” para pendengar bisa terwakili perasaan dan suasana hatinya, dan ada dampak serta inspirasi positif setelah mencermati isi dari lirik lagu ini. Apalagi, barisan komposisinya sangat ear-catching dan tidak membutuhkan kernyitan dahi untuk menikmatinya.

Sejauh ini BilQis sudah memiliki 8-10 lagu. Sebuah jumlah yang lebih dari cukup untuk mengisi line album debut mereka yang judulnya masih dirahasiakan. Namun, BilQis tidak ingin terburu-buru merilisnya.

“Kami tidak mau terkesan grasak-grusuk dalam menyelesaikan materi yang harus ada di album nanti. Demi hasil yang maksimal, kami benar-benar pikirkan banyak hal, mulai dari pemilihan tema lagu, pemilihan lirik, kesesuaian antar lagu, pemilihan instrumen dan sound yang digunakan, dengan melakukan observasi melalui referensi musik yang kami dengar,” timpal gitaris Norma.

Sedikit menengok ke belakang, BilQis terbentuk pada 2010 yang berawal dari pertemanan di SMA, di sebuah kegiatan ekstrakulikuler musik dan teman-teman sepermainan di saat kecil. Awalnya, band ini bernama Childish dan sering berpartisipasi di sejumlah kompetisi band di seputaran Bogor dengan membawakan lagu-lagu dari Cokelat, Geisha, Kotak, Mulan Jameela, Utopia, Evanesance, Paramore, dan The Cranberries.

Setahun berselang, Childish memutuskan untuk membuat karya sendiri dan fokus mengikuti jalur industri musik Indonesia dengan melakukan perjudian di sebuah kompetisi band bernama L.A Lights Band Competition. Tidak disangka, terpilih menjadi salah satu dari lima band terbaik, Qpot dkk berhak menyumbangkan karyanya di album kompilasi L.A Lights Band Competition.

Atas saran manajer mereka saat itu, nama Childish pun berevolusi menjadi BilQis. Pada titik ini, job manggung mereka semakin banyak termasuk menjadi opening act beberapa artis ternama seperti Dewi Dewi, Lyla, Vagetoz, Terry, Zigaz dan Utopia. Namun memasuki 2014, band ini menjalani masa vakum akibat kesibukan yang melanda para personelnya dan baru melakukan comeback pada akhir 2017 dengan merilis single pertama “Pergilah Dengannya”. (Rasendriya Media)

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *