Linkin Park : FROM ZERO WORLD TOUR 2025 Baca Infonya Disini×
Connect with us

New Albums

Angkat Sudut Pandang Penderita Skizofrenia, Memor Luncurkan Album “The Light Guides Me Blue”

Debut pertama Memor melalui album “The Light Guides Me Blue” dengan format one man band

Diterbitkan

pada

Memor

Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan berat yang membuat penderitanya sulit membedakan antara kehidupan nyata dan yang hanya terjadi di dalam pikirannya. Gangguan kejiwaan ini membuat penderitanya terlepas dari kenyataan. Hidup menjadi penyintas skizofrenia memang tak mudah dijalani oleh penderitanya. Memor, one man band asal Kota Malang, memotret kompleksitas kehidupan penyintas skizofrenia dalam debut album pertamanya yang berjudul “The Light Guides Me Blue”.

The Light Guides Me BlueMemor adalah proyek one man band dengan Mufid Ilham Putra Wisuda sebagai ‘otak’ di baliknya. Mengenai debut albumnya ini, Memor menuangkan emosi seorang penderita skizofrenia dalam 8 lagu, di mana mayoritas lagu dalam album ini berupa instrumental, satu lagu dengan lirik, dan satu lagu instrumental yang dipadukan dengan speech.

Album ini menceritakan tentang kehidupan seorang gadis penyintas schizophrenia yang terjebak dalam delusinya. Sang Gadis merasa dunia delusinya jauh lebih indah dari kehidupannya di dunia nyata,” ujar one man band yang mengusung genre post rock/ambient rock sejak tahun 2022 ini. “Dalam delusinya, ia bertemu seorang lelaki yang membuatnya jatuh hati. Lambat laun, ia tidak bisa membedakan antara yang nyata dan yang fana. Kondisi ini membuatnya menjadi sangat depresi karena ia semakin jauh dari orang-orang di sekitarnya. Hingga pada akhirnya ia melawan semua delusinya, termasuk meninggalkan lelaki dalam delusinya yang sangat ia cintai dan mencoba untuk menikmati kembali hidup di dunianya yang nyata.”

Dalam penggarapan debut album pertamanya ini, sebagian besar lagu dan arransemen digarap single fighter oleh Mufid. Namun, dalam lagu “My Crush Is A Delusion”, Memor menggandeng Aanslam sebagai produser. Tak hanya Aanslam, Memor turut melibatkan Adinaay sebagai pengisi suara di lagu “Another Place in My Headroom Space” dan “We Can’t Stay the Same”. Album ini direkam dan diproduksi di AA Studio Musik Malang.

Melalui album yang dirilis di bawah bendera Fist Valley Record ini, Memor ingin menyampaikan kepada khalayak umum bahwa tidak semua hal yang menurut kita indah dan dekat dengan kita adalah milik kita. Terkadang kita harus rela untuk mengorbankan hal-hal yang kita cintai agar kita bisa mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Bicara soal format one man band yang diusungnya, Mufid, sebagai satu-satunya personel Memor mengatakan, “Untuk saat ini Memor masih berjalan dengan format one man band dengan personel hanya saya (Mufid), tapi tidak menutup kemungkinan ke depannya Memor akan menjadi band dengar format yang utuh.”

Memor berharap album pertamanya ini dapat menjadi awal yang baik dan menjadi motivasi untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik dan lebih besar di kemudian hari.

Album “The Light Guides Me Blue” versi digital dapat kamu nikmati di Spotify dan berbagai layanan digital streaming lainnya mulai tanggal 5 Oktober 2023.

Tentang Memor
Berformat one man band, saat ini Memor digawangi oleh Mufid Ilham Putra Wisuda. Berdiri tahun 2022 di Malang, Memor mengusung genre Post-Rock/Ambient Rock yang didominasi oleh lagu bertema instrumental.

 

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *