Connect with us

New Albums

BeverlyLine Rilis ‘As I Walk, Goodbye!’, Album Konseptual Dengan Kisah Romantika

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

BeverlyLine

Grup musik pop alternatif asal Semarang, BeverlyLine, siap meramaikan dunia musik Indonesia dengan meluncurkan album penuh berjudul ‘As I Walk, Goodbye!’. Album ini menjadi wadah curahan hati kelima personelnya—Imza Wida (vokal/gitar), Manggar Komalaning (gitar), Refirendyan (gitar), Sakha Wipranala (bass), dan Jeremy Edo (drum)—yang mengusung tema romansa muda melalui sudut pandang yang “jujur” dan personal.

BeverlyLine As I Walk, Goodbye!Dengan 10 lagu yang disusun secara kronologis mundur, album ini mengajak pendengar menelusuri fase-fase romansa, mulai dari kepahitan patah hati hingga nostalgia jatuh cinta pertama.

Kami ingin menggambarkan perjalanan emosional yang autentik, seperti membuka album kenangan lama,” ujar Imza Wida, vokalis. Album ini menurutnya terinspirasi dari kisah nyata anggota band, diolah menjadi rangkaian lagu yang menggabungkan dinamika instrumental intens dengan lirik penuh metafora.

Konsep alur mundur dipilih sebagai simbol refleksi: “Seringkali kita baru memahami arti cinta setelah semuanya berakhir. Album ini adalah cara kami merangkul masa lalu,” tambah Manggar Komalaning, gitaris yang mengaku proses kreatifnya sarat dengan eksperimen riff menggugah.

Dari pembuka “Hide Each Other Flaws” hingga penutup “Love Song”, setiap trek dirancang merepresentasikan tahapan emosional yang berbeda. Lagu-lagu seperti “Just Forget Everything We Said” dan “How To Kill This Feeling” menggambarkan fase penerimaan setelah putus cinta, sementara “3am And I’m Still Awake” hingga “There’s No Way Out” menyoroti kebingungan dan kecemasan dalam hubungan.

Kami ingin pendengar merasakan progresi yang unik—seperti mundur ke belakang, tapi justru menemukan kejelasan,” jelas Sakha Wipranala, bassis yang menyebut kolaborasi antar anggota sebagai kunci kedalaman album.

Jeremy Edo, drummer, mengungkapkan bahwa konsep ini juga tercermin dalam aransemen musik. “Tempo dan dinamika lagu sengaja dibalik. Trek pertama lebih intens, lalu perlahan melunak seiring mundurnya waktu dalam cerita,” paparnya.

Sementara itu, Refirendyan, gitaris lain, menekankan pentingnya harmoni instrumental dalam membangun atmosfer: “Setiap nada dipilih untuk menyentuh memori pendengar, seolah mereka ikut mengalami momen itu.”

‘As I Walk, Goodbye!’ tidak hanya ditujukan bagi mereka yang sedang patah hati, melainkan juga menjadi pengingat akan keindahan cinta yang pernah dirasakan.

Kami ingin album ini jadi teman di tengah malam, saat seseorang merenung atau merindukan masa lalu,” harap Imza. Manggar menambahkan, “Musik adalah bahasa universal. Melalui lagu-lagu ini, kami berharap pendengar tak merasa sendirian.”

BeverlyLine Band

Peluncuran album ini menandai evolusi BeverlyLine dari grup musik lokal menjadi kolektif dengan visi artistik matang. Sejak terbentuk pada 2021, mereka konsisten mengusung narasi personal dalam karya, dan kali ini mengambil risiko dengan konsep yang jarang dieksplorasi di industri mainstream. “

Ini adalah proyek paling ambisius kami. Butuh dua tahun untuk menyempurnakan setiap detail,” aku Sakha.

Bagi pecinta musik yang penasaran, ‘As I Walk, Goodbye!‘ sudah tersedia di seluruh platform digital mulai 21 Februari 2025. Sebagai penutup, Jeremy berpesan: “Nikmati setiap lagu seperti menonton film pendek. Biarkan diri Anda terbawa alur ceritanya.”

Dengan senyum khas, Imza menambahkan, “Ini cerita kami. Selamat menikmati!

Melalui ‘As I Walk, Goodbye!’, BeverlyLine tidak hanya menawarkan musik, tetapi juga sebuah ruang untuk bernostalgia, merenung, dan akhirnya, berdamai dengan masa lalu.

Seperti kata Refirendyan, “Cinta mungkin berakhir, tetapi kenangannya akan tetap hidup dalam nada dan lirik yang kami ciptakan.”

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *