Articles
Bon Jovi Jakarta: Memori Indah dari Sebuah Penantian
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
&description=Bon Jovi Jakarta: Memori Indah dari Sebuah Penantian', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Jakarta, Jumat (11/09) menjadi akhir dari penantian panjang penggemar Bon Jovi di Indonesia. Setelah 20 tahun berlalu, akhirnya Bon Jovi kembali singgah di Jakarta. Kehebohan konser ini pun sudah sering terdengar sejak cuitan pada akun twitter Bon Jovi pada 18 Juni lalu. Cuitan tersebut disusul dengan adanya konferensi pers dari sang promotor Livenation Indonesia. Selang beberapa waktu tiket pun terjual habis. Tingginya antusiasme penonton pun sangat terasa hingga pada hari acara berlangsung.
Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta menjadi tempat eksekusi untuk memuaskan penantian puluhan ribu manusia yang berkumpul untuk menyaksikan sang idola, Bon Jovi. Jakarta dipilih sebagai perhentian untuk membuka rangkaian tur bertajuk “Bon Jovi Live!”
Sejak siang hari area Stadion Utama Gelora Bung Karno sudah dipadati kerumunan manusia yang terdiri dari penggemar Bon Jovi, calo tiket hingga para pedagang yang menjual berbagai merchandise bajakan Bon Jovi. Kondisi jalanan sekitar Senayan pun terkenan imbas macet yang luar biasa dampak dari penonton Bon Jovi dan juga arus balik jam pulang kantor para pekerja.
Sekitar pukul 19.00, penonton disuguhi penampilan pembuka dari Sam Tsui yang merupakan penyanyi yang mendapat kesempatan tampil dari program YouTube Center Stage. Program tersebut memberikan para talent yang berasal dari Youtube untuk merasakan tampil live di depan ribuan penonton. Sam Tsui adalah satu dari musisi pertama yang membangun popularitasnya melalui YouTube, dan sampai hari ini, video cover, mashup, dan lagu originalnya telah ditonton lebih dari 500 juta kali. Lebih dari 45 menit Sam Tsui tampil dengan percaya diri menghibur para penonton yang bersiap-siap untuk menonton Bon Jovi. Kelar Sam Tsui, suasana stadion berubah menjadi gelap.
Selanjutnya sekitar pukul 20.00, barulah sosok penyanyi asal Indonesia muncul. Judika berhasil membuat gaung nasionalisme dengan menuntun seluruh penonton menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Akhirnya sampailah pada momen yang ditunggu-tunggu, tepat pukul 20.35, deretan tata cahaya panggung seperti pinspot, cannon, follow spot hingga spot light menyala secara bersamaan menandai awal dari penampilan sang legenda. “That’s What the Water Made Me” dipilih sebagai lagu penggebrak yang disusul puluhan ribu histeria penonton. Selanjutnya beralih ke album tahun 2005, “Have a Nice Day”, “Who Says you Cant Go Home” yang merupakan lagu yang mendapatkan penghargaan Grammy. Setelah memainkan lagu tanpa jeda Bon Jovi menyapa penonton dengan seruan “Apa kabar Jakarta?!!!!” dan disusul dengan lagu “Lost Highway”. Setelah puas dibuat tersesat pada lagu “Lost Highway”, Jon Bon Jovi menginstrusikan penonton untuk mengangkat tangan mereka mengikuti ketukan drum Tico Torres pada lagu “Raise Your Hands”. Masih dalam album yang sama, “Slippery When Wet”, Bon Jovi membawa nuansa nostalgia enerjik ke Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan nomor “You Give Love A Bad Name”. Berikutnya Bon Jovi membuat gaduh dengan nomor “Born to Be My Baby” dan dilanjutkan dengan kado spesial untuk penonton Jakarta yang berhasil menikmati lagu “We Don’t Run” yang dibawakan secara live untuk pertama kalinya. Meski tak banyak penonton yang mengetahuinya, dentuman drum Tico berhasil membuat penonton berjingkrakan. Seolah tak memberi celah penonton untuk beristirahat, Bon Jovi kembali menggebrak dengan lagu yang paling banyak dihafal penonton. “It’s My Life”. Ribuan penonton serentak histeris disusul dengan ribuan gadget yang berlomba-lomba mengabadikan momen. Isian khas melodi milik Richie Sambora digantikan dengan bagus oleh Phil X, lengkap dengan efek talk box dari The Framptone. Selanjutnya Bon Jovi mengajak penonton menyanyikan single yang diambil dari album ke-12 mereka, “Because We Can”. Setelah seluruh cahaya panggung mati mengikuti akhir lagu, Jon kembali disinari lampu dengan merangkul gitar akustik hitam dan mendendangkan lagu “Someday I’ll be Saturday Night”. Nuansa romantis juga dimanfaatkan oleh penonton asal Belanda, Huib Kleinhout (36), untuk melamar kekasihnya, Wuri Rostandy (33), yang berasal dari Indonesia. Kejadian itu menarik beberapa penonton dan wartawan untuk mengabadikan momen langka ini. Tempo adrenalin penonton kembali perlahan naik dengan lagu “What About Now”. Setelah kelar membawakan lagu yang dirilis pada tahun 2013, Jon Bon Jovi berteriak “I Wanna Hear Screaam!!!” yang disusul dengan bebunyian riff gitar galak dari Phil X sebagai kendaraan membuka lagu “We Got It Goin On”. Pada lagu tersebut Jon bersama Phil asik berjoget mengelilingi panggung seolah membawa penonton pada sosok Richie Sambora.
Bon Jovi menutup penampilan mereka dengan lagu “Keep The Faith” dan “Bad Medicine”. David Bryan berhasil mengantarkan klimaks pada penonton dengan isian solo keyboard yang masih tetap prima saat ia muda. Pada lagu “Bad Medicine” Phil X juga bersautan dengan Matt O’Ree yang tampil untuk pertama kalinya menggantikan posisi Bobby Bandiera, lagu berakhir lompatan khas Jon Bon Jovi yang kompak diikuti dengan redupnya tata lampu panggung.
Merasa belum puas, penonton kompak memohon kebaikan hati dari Bon Jovi dengan meneriakan mantra “We Want Moreeee!! We Want Moreeee!!!”. Selang 15 menit satu persatu personil Bon Jovi kembali pada posisi instrument masing-masing bersiap untuk menjawab permohonan dari para penonton. David Bryan membuka sesi encore dengan isian chord lagu “Runaway”. Memasuki encore lagu kedua, Bon Jovi membawa penonton bernostalgia dari tahun 1984 ke tahun 2005 dengan lagu “Have a Nice Day”. Gemuruh rasa syukur pada lagu “Have A Nice Day” dilanjutkan dengan lagu “Livin On A Prayer”.
Whoa, we’re half way there//Whoa, livin’ on a prayer//
Take my hand and we’ll make it – I swear// Whoa, livin’ on a prayer//. Penggalan lirik tersebut menjadi lagu terakhir yang dinyanyikan penonton bersama Bon Jovi pada malam itu. Bon Jovi mengkhiri penampilanya dengan senyum puas sambil mengangkat tangan dan mengucapkan “Terima kasih Jakarta!!!”.
Meski beberapa nomor andalan tidak dimainkan dan penampilan mereka tidak seenerjik dahulu. Namun, malam itu merupakan momen indah yang tak bias dilupakan bagi seluruh pasang mata yang hadir. Terima kasih banyak Bon Jovi sudah kembali menghibur nusantara.
Text: Akbarry Noor
Photo: Amos Anugrah