Crève, Ouverte! Luncurkan Single Bringas “Codex”, Umumkan Debut Album ‘Neo Hell’

Kolibri Rekords resmi memperkenalkan Crève, Ouverte!, kuartet hardcore asal Balikpapan yang dijuluki sebagai “grup paling berbahaya”, melalui peluncuran single terbaru berjudul “Codex” pada 21 Maret 2024.

Rilis ini menjadi tonggak penting sebagai debut band di bawah label tersebut sekaligus pembuka agresif untuk album perdana bertajuk ‘Neo Hell’, yang dijadwalkan tayang pada 23 Mei 2025. Dengan energi liar yang memadukan berbagai genre ekstrem, “Codex” digambarkan sebagai manifesto sonik yang menantang batas-batas konvensional musik.

Lagu ini menghadirkan ledakan keras aliran D-beat hardcore yang diracik dengan elemen EDM, metalcore, alternatif, dan industrial, menciptakan atmosfer garang penuh distorsi. Riff gitar tajam, beat tak kenal ampun, dan vokal konfrontatif Safira saling bertabrakan, seolah mengajak pendengar untuk bergoyang di tengah hiruk-pikuk sonic chaos.

Tidak hanya secara instrumental, lirik “Codex” juga mengusung pesan filosofis dengan merujuk ayat suci An-Nisa 4:114 dan Mazmur 101:5. Crève, Ouverte! menyoroti bahaya gosip serta prasangka buruk yang merusak kepercayaan, mempertanyakan apakah manusia mampu mempertanggungjawabkan setiap ucapan atau justru membiarkannya menjadi senjata penghancur perlahan.

“Gosip ibarat racun yang menyusup tanpa disadari, menggerogoti fondasi hubungan antarindividu,” ujar Safira, vokalis yang dikenal dengan performa penuh intensitas. “Melalui ‘Codex’, kami ingin menggugat: apakah kita benar-benar tahu kebenaran, atau hanya pasrah menjadi korban dari narasi yang kita ciptakan sendiri?”

Pesan ini dihadirkan melalui teriakan lirih yang disampaikan dengan gaya vokal agresif, mencerminkan kritik sosial sekaligus introspeksi.

Single ini menjadi gerbang masuk menuju ‘Neo Hell’, album yang digadang sebagai puncak eksperimen musikal selama dua tahun. Proses rekaman yang berlangsung antara 2022 hingga 2023 menghasilkan komposisi kompleks yang menggabungkan teknik gitar teknis, ritme drum mematikan, dan sentuhan elektronik futuristik.

Band menggambarkan album tersebut sebagai “perjalanan melalui neraka modern”, di mana dentuman headbanging bersinggungan dengan efek laser dan synth industrial, menciptakan pengalaman audiovisual yang imersif.

“Bayangkan berada di tengah mosh pit, tetapi dikelilingi oleh tembakan laser dan suara mesin yang menggemuruh. Itulah ‘Neo Hell’,” jelas mereka.

Sebagai gambaran kreativitas ekstrem mereka, Crève, Ouverte! bahkan menjuluki album ini sebagai “Ce’Te Killa!”—metafora campuran CT (minuman keras) dan tequila yang mewakili perpaduan intensitas hardcore dan inovasi elektronik.

“Kami seperti mixologist yang menuangkan segala ledakan emosi ke dalam gelas, lalu menyajikannya sebagai sesuatu yang segar tapi memabukkan,” canda mereka.

Terbentuk pada 2021, Crève, Ouverte! awalnya digagas oleh Wendra (gitar) dan Rahman (bass) sebagai wadah ekspresi musik tanpa batas. Identitas solid terbentuk setelah bergabungnya Safira di vokal dan Ryan di drum, menghadirkan dinamika antara melodius dan destruktif.

Dari Balikpapan, kota yang jarang terdengar di kancah musik ekstrem, mereka justru memilih untuk menantang norma dengan memasukkan elemen EDM dan industrial ke dalam aliran hardcore tradisional. “Kami tidak ingin dianggap sebagai band yang mudah ditebak. Setiap lagu adalah eksperimen, setiap panggung adalah ruang untuk kejutan,” tegas Wendra.

Dengan reputasi sebagai grup “berbahaya” baik di atas panggung maupun melalui karya, Crève, Ouverte! terus mendobrak ekspektasi. Penampilan live mereka terkenal berenergi tinggi, sering kali diiringi visual grafis dan lighting dramatis yang memperkuat narasi musik. Kolaborasi dengan Kolibri Rekords diharapkan dapat memperluas jangkauan mereka, membawa suara keras dari Balikpapan ke kancah global.

“Codex” kini tersedia dan sudah bisa didengarkan di seluruh platform streaming atau di tautan berikut

Bagi pencinta musik ekstrem yang haus akan inovasi, Crève, Ouverte! siap membawa pendengar memasuki labirin sonic yang gelap namun memikat—sebuah cerminan era di mana batas antara chaos dan kreativitas semakin kabur.