New Tracks
Dandelions Kembali Menggugat Lewat Single Pedas “Reformasi Dibajak”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/05/Dandelions-Band.jpg&description=Dandelions Kembali Menggugat Lewat Single Pedas “Reformasi Dibajak”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Kuartet blues rock asal Surabaya, Dandelions, kembali menegaskan sikap kritis mereka lewat single terbaru berjudul “Reformasi Dibajak”.
Dibangun di atas deretan kritik tajam terhadap situasi sosial dan politik Indonesia, lagu ini memotret berbagai ketimpangan yang terjadi di negeri sendiri: mulai dari pelanggaran hak asasi manusia, kerusakan lingkungan, hingga inkonsistensi janji kekuasaan.
Lagu ini diawali dengan hentakan drum yang kuat, disusul raungan gitar bertenaga dan monolog puitis yang disuarakan penyair muda Marsetio Hariadi. Kolaborasi ini memperkuat kesan bahwa “Reformasi Dibajak” adalah sebuah pernyataan sikap.
Dalam lirik dan narasinya, lagu ini menyuarakan kekecewaan dan kemarahan kolektif terhadap kondisi negara yang makin pincang.
Baris lirik seperti “Institusi KPK diamputasi, apa bisa negeri ini bersih?” menggarisbawahi kritik terhadap pelemahan lembaga antikorupsi, sementara monolog Marsetio memperlihatkan lanskap suram akibat pembiaran dan ketamakan: “Api membakar penghidupan, orang utan, dan paru-paru bayi-bayi…”
Vokal garang Njet. S, pentolan Dandelions, menjadi pusat emosi dalam lagu ini. Ia menyebut lagu ini sebagai respons terhadap situasi politik yang semakin menyempitkan ruang hidup dan menindas suara-suara kritis.
“Di tengah praktik kesewenang-wenangan dan janji politik yang tak ditepati, lagu ini adalah bentuk perlawanan kami,” ujarnya.
Visual artwork untuk lagu ini diciptakan oleh josepmalangraya, seorang seniman yang dikenal lewat karya-karya bernuansa resistensi. Keterlibatannya menambah lapisan makna visual dalam rilisan ini. Dengan pendekatan puitis dan visual yang kuat, “Reformasi Dibajak” terasa seperti pamflet sonik yang menyuarakan keresahan banyak orang.
“Lagu ini menyuarakan kekecewaan dan kemarahan kolektif terhadap kondisi negara yang makin pincang”
Single ini juga menjadi momentum baru bagi Dandelions. Bersamaan dengan perilisannya, mereka memindahkan seluruh katalog musik mereka ke kanal digital baru bernama “Musik Dandelions”, bekerja sama dengan Shockss Record sebagai mitra distribusi. Beberapa lagu lama seperti “Story Biru”, “NGAH!”, dan “No Problem” juga telah dirilis ulang di kanal ini.
Dandelions telah berkiprah sejak 2013 dan dikenal lewat gaya musik rock n’ roll yang berenergi serta lirik-lirik yang lantang menyuarakan kritik sosial. Melalui EP ‘Mantra Sakti‘ (2016) dan album penuh ‘Anak-Anak Bunga’ (2018), mereka menancapkan posisi sebagai salah satu band independen yang konsisten bersuara.
Kini, lewat “Reformasi Dibajak”, suara itu kembali menggema—lebih lantang dan lebih relevan dari sebelumnya.