New Albums
Enola Siap Mengguncang Skena Musik Heavy Dengan Album terbaru, Commit Death
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/09/Enola.jpg&description=Enola Siap Mengguncang Skena Musik Heavy Dengan Album terbaru, Commit Death', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Dengan langkah yang berani dan ambisius, Enola siap mengguncang skena musik heavy dengan album terbaru mereka, Commit Death. Album ini adalah eksplorasi yang mendalam dan luas dari sisi-sisi gelap kehidupan, cinta, dan kehilangan, menandai perubahan signifikan dari karya-karya mereka sebelumnya.
Proses rekaman Commit Death sendiri adalah cerita unik. Enola memilih untuk merekam album ini di tempat yang tidak konvensional: sebuah rumah terbengkalai yang dulunya menjadi lokasi legendaris di Surabaya, Skale.
Terinspirasi oleh teknik rekaman Pinegrove dalam album Skylight, band ini ingin menangkap keunikan suara ambient dari ruang kosong yang bersejarah. Setiap instrumen direkam di ruangan tertentu, memanfaatkan akustik alami untuk membentuk karakter suara pada setiap trek, memberikan sentuhan yang berbeda pada setiap lagu. Pendekatan ini menggabungkan energi ruang, suasana, dan emosi mentah, menciptakan nuansa yang mendalam dan organik di seluruh album.
Secara tematik, Commit Death merupakan kelanjutan emosional dari album mereka sebelumnya, Does Anyone Else. Album ini mengucapkan selamat tinggal pada suara yang megah dan memperkenalkan pendengar pada era baru Enola yang lebih minimalis dengan soundscape tandus, raungan gitar yang disonan, bassline gelap, serta drum yang lambat dan metodis.
Enola bergerak dari dunia mimpi menuju kenyataan hidup yang lebih keras, mengeksplorasi tema-tema seperti kematian, cinta yang hilang, nafsu, dan penyesalan eksistensial. Pergeseran ini terlihat dalam lagu-lagu seperti “Lambda (λ)”, yang menggambarkan eksplorasi hasrat dan sensualitas, menunjukkan kemampuan band untuk mengintegrasikan narasi yang gelap dan penuh gairah dalam evolusi suara mereka.
Ayiz, salah satu anggota band, menggambarkan “Lambda (λ)” sebagai lagu yang tentang hasrat dan keinginan yang intens. “Lagu ini ditulis sebagai lagu cinta. Pada tahun 2021, saya terpesona oleh kecantikan pasangan saya dan ingin menyelami lebih dalam. Lagu ini dimaksudkan untuk terasa penuh gairah dan menggoda. Kamu tidak bisa menolaknya, biarkan dirimu tenggelam dalam kehangatan hasratmu,” jelasnya.
Album Commit Death berisi delapan lagu dengan durasi total sekitar satu jam. Album ini menampilkan vokal tamu dari Denisa dan Neriz dari Schelper, serta melibatkan produksi bersama oleh Kareem Pradipto Soenharjo. Lagu pembuka yang berdurasi 11 menit memulai perjalanan album dengan drone gitar meditatif dan distorsi, yang berkembang menjadi sebuah kumpulan pemikiran yang intens. Karya ini menetapkan fondasi dan arah bagi transformasi emosional yang ditawarkan kepada pendengar.
Melalui album Commit Death, Enola mengajak pendengar untuk menelusuri kompleksitas kehidupan manusia dengan soundscape yang menggugah dan penuh ketegangan. Terus mendorong batas-batas genre rock dan alternatif, album ini menghadirkan eksplorasi yang mentah, emosional, dan sangat pribadi.