Pada tanggal 15-30 November 2014, Tetangga Pak Gesang mengikuti Ekspedisi Seniman atau Pekerja Kreatif “Liwuto Pasi” ke Taman Nasional Kepualauan Wakatobi. Ekspedisi seniman ini diselenggarakan oleh Rujak Center for Urban Studies bersama Felencian Hutabarat dengan dukungan WFF.
Bersama 10 seniman lainnya, Tetangga Pak Gesang berinteraksi langsung dengan warga maupun alam di Wakatobi. Tidak lupa, dalam ekspedisi ini pun, Tetangga Pak Gesang menciptakan 5 lagu yang dikerjakan bersama anak-anak Taman Nasional Wakatobi yang bisa disimak di sini. Selain itu, Tetangga Pak Gesang pun mengenalkan foto-foto dokumentasi selama ekspedisi.
Suku Bajo dijuluki juga manusia perahu karena sejak dahulu mereka adalah petualang laut sejati yang hidup sepenuhnya di atas perahu sederhana. Mereka berlayar berpindah-pindah dari wilayah perairan yang satu dan lainnya. Perahu adalah rumah sekaligus sarana mereka mencari ikan di luas lautan yang ibaratnya adalah ladang bagi mereka Arum Tresnaningtyas Dayuputri
Berbagai macam jenis ikan menjadi menu makanan kita sehari sehari selama ekspedisi Liwuto Pasi. Seperti ikan kadhafo, ikan boronang, ikan opuru, ikan lompha dll. Hampir semua ikan yang disantap rasanya enak dan segar.
menu masakan yang hampir tiap hari kita santap saat ekspedisi Liwuto Pasi, yaitu Kenta Parende (ikan dimasak kuah asam ) dan Kasuami ( ubi ). Kasuami diolah dengan cara mengukus parutan singkong yang telah dimasukkan kedalam cetakan berbentuk kerucut/tumpeng Arum Tresnaningtyas Dayuputri
Kak Meicy sedang mendengarkan cerita anak anak di Dermaga Buranga, Kaledupa. Bercerita menjadi salah satu metode Tetangga untuk menggali ide lagu yang akan dibuat.
Foto bersama seusai membuat lagu dengan anak anak Buranga, Kaledupa
Anak-anak Bajo menjadikan laut sebagai halaman rumah untuk bermain.
Kampung Bajo Sama Bahari. Mereka membangun rumah kayu bertiang tinggi di atas air. Suku Bajo adalah satu dari sekian banyak suku di Nusantara dengan kearifan lokal yang mengagumkan untuk hidup berdampingan dengan laut.
Tempat Tetangga Pak Gesang berlatih bersama anak anak Kampung Bajo Sama Bahari, yang merupakan sebuah perpustakaan kecil yang sudah tidak difungsikan lagi. Arum Tresnaningtyas Dayuputri
Perjalanan menuju Kampung Bajo Sama Bahari.Suku Bajo adalah satu dari sekian banyak suku di Nusantara dengan kearifan lokal yang mengagumkan untuk hidup berdampingan dengan laut. Arum Tresnaningtyas Dayuputri
Kampung Bajo Sama Bahari. Mereka membangun rumah kayu bertiang tinggi di atas air.
Suasana berlatih, bermain dan bernyanyi dengan anak anak Bajo Sama Bahari. Kami berkolaborasi dengan Retno Sayekti Lawu yang juga merupakan salah satu peserta Ekspedisi untuk membantu dalam tariannya.
Foto bersama seusai berlatih bernyanyi dengan anak anak Kampung Bajo Sama Bahari.
Proses membuat lagu, berlatih, bermain dan bernyanyi di dermaga Buranga, Kaledupa
Proses membuat lagu, berlatih, bermain dan bernyanyi di dermaga Buranga, Kaledupa
Proses membuat lagu, berlatih, bermain dan bernyanyi di dermaga Buranga, Kaledupa