Sebelumnya, Tetangga Pak Gesang sudah membagikan kumpulan foto dokumentasi selama ekspedisi seniman di Wakatobi, kali ini mereka melanjutkan berbagi kebahagiaan dan pengalamannya melalui foto-foto dokumentasinya. Simak di bawah ini.
Tempat kita berlatih di Dermaga Buranga.
Kak Meicy sedang mendengarkan cerita anak anak di Ambeua, Kaledupa. Bercerita menjadi salah satu metode Tetangga untuk menggali ide lagu yang akan dibuat.
anak anak Ambeua Induk sedang berdiskusi untuk membuat lirik lagu.
Proses membuat lagu, berlatih, bermain dan bernyanyi di dermaga Buranga, Kaledupa. Jumlah anak anak yang ingin ikutan bernyanyi semakin hari semakin bertambah banyak.
Landscape Pulau Kaledupa, pulau dimana kita ditempatkan selama ekspedisi. Pulau Kaledupa terkenal paling subur diantara pulau pulau yang lain dan mendapat julukan lumbung pangan Wakatobi.
Kasuami diolah dengan cara mengukus parutan singkong yang telah dimasukkan kedalam cetakan berbentuk kerucut/tumpeng
Bersiap berangkat untuk pentas kecil di Pantai Sombano. Kami menyewa mobil bak terbuka untuk mengangkut anak anak menuju lokasi pentas yang berjarak tempuh sekitar 40 menit.
Ruang pentas kami di Pantai Sombano. Pentas ini berkolaborasi dengan pertunjukkan teater asuhan dari Retno Sayekti Lawu, salah satu peserta ekspedisi juga.
Pentas bersama anak anak Buranga di Pantai Sombano. Pentas ini ditonton oleh peserta ekspedisi yang lain, rombongan tamu media dari Jakarta dan masyarakat sekitar.
Pentas bersama anak anak Buranga di Pantai Sombano menyanyikan lagu Makan Ikan.Pentas ini ditonton oleh peserta ekspedisi yang lain, rombongan tamu media dari Jakarta dan masyarakat sekitar.
Pentas bersama anak anak Buranga di Pantai Sombano. Kami dan anak anak pun mendekat , berinteraksi dengan penonton dan kemudian bernyanyi bersama.Pentas ini ditonton oleh peserta ekspedisi yang lain, rombongan tamu media dari Jakarta dan masyarakat sekitar.
Ekspresi anak anak saat menyanyikan lagu Wakikuk di Pantai Sombano, Kaledupa. Lagu Wakikuk bercerita tentang mitos makhluk gaib bertubuh kerdil yang selalu bergerombol, namun baik hati dan tidak mengganggu
Pentas penutupan Ekspedisi Liwuto Pasi di Pulau Wanci. Di pentas ini sayangnya kita tidak bisa mengajak tampil anak anak dari Buranga, Kaledupa.