New Albums
Hardmilk Buktikan Eksistensi Pop-Punk Lewat Debut Album ‘Jejak Waktu’: Energi, Emosi, Dan Perlawanan

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/Hardmilk.jpg&description=Hardmilk Buktikan Eksistensi Pop-Punk Lewat Debut Album ‘Jejak Waktu’: Energi, Emosi, Dan Perlawanan', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Genre pop-punk masih hidup, dan Hardmilk dari Depok hadir sebagai buktinya. Band ini baru saja merilis album perdana bertajuk ‘Jejak Waktu’, sebuah penjelajahan musik yang berani memadukan dentuman energik, kedalaman emosi, serta semangat perlawanan dalam sembilan lagu yang dikemas apik.
Sejak single kritik sosial “No More War” hingga anthem penyemangat “Takhlukan Dunia”, Hardmilk membuktikan bahwa pop-punk tak sekadar musik menghentak, melainkan medium untuk menyentuh hati dan menyuarakan keresahan generasi.
‘Jejak Waktu’ adalah cerminan perjalanan kreatif Hardmilk. Setiap trek merekam beragam fase kehidupan, mulai dari konflik personal hingga isu sosial yang mengusik. “Peluru”, misalnya, menghujam lewat lirik tajam tentang konflik kemanusiaan, sementara “December” mengisahkan romansa yang berakhir pilu.
Di antara gemuruh gitar dan ritme cepat, “Rindu” muncul sebagai titik tenang. Dibawakan dengan aransemen akustik minimalis, lagu ini menyentuh rasa kehilangan yang universal, membuktikan kedewasaan musikalitas band.
Kolaborasi menjadi bumbu istimewa album ini. Lamlam dari Closehead membawa nuansa melankolis ke dalam “Kisah Lalu”, sementara Fyan dari Rebbelion Rose menyuntikkan ledakan energi di “Takhlukan Dunia”.
“Kami ingin menghadirkan dinamika baru. Suara mereka memperkaya cerita yang kami bangun,” ujar vokalis Hardmilk. Tak heran, album ini dinilai sebagai lompatan kreatif yang matang, di mana lirik jujur bertemu riff progresif, tanpa kehilangan ciri khas pop-punk yang mengakar.
Sebagai puncak perayaan, Hardmilk akan menggelar launching party di Hype Depok pada 24 April 2025. Acara ini dijanjikan bakal memanas dengan penampilan Rebbelion Rose, Sukatani, Ninety Horsepower, dan Gledek.
“Ini momen untuk berbagi energi langsung dengan fans. Kami siap bakar panggung!” tambah sang drummer. Sebelumnya, sejak 21 Februari 2025, ‘Jejak Waktu’ telah tersedia di seluruh platform streaming.
Dari kritik terhadap peperangan hingga kisah cinta yang patah, Hardmilk menawarkan lebih dari sekadar nostalgia era pop-punk 2000-an. Mereka membawa genre ini ke ranah yang relevan dengan realitas masa kini. Seperti diungkapkan bassis band, “Musik kami adalah protes, pelarian, dan harapan. ‘Jejak Waktu’ adalah catatan perjalanan kami—dan mungkin juga perjalanan pendengar.”
Bagi penggemar yang rindu akan kegarangan lirik dan melodi yang menggigit, ‘Jejak Waktu’ layak menjadi soundtrack perlawanan. Siap-siap terhanyut dalam gelombang pop-punk yang tak hanya menggelegar di telinga, tetapi juga menyisipkan arti di setiap hentakannya.