New Albums
Hermione Pancarkan Kesenduan Dalam Romantisme Di Debut EP “Mellowness”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/12/Hermione.jpg&description=Hermione Pancarkan Kesenduan Dalam Romantisme Di Debut EP “Mellowness”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Kuartet asal Tangerang, Hermione, resmi meluncurkan mini album perdana bertajuk ‘Mellowness’ pada 29 November 2024. Nama Hermione, yang terinspirasi dari karakter fiksi dalam karya klasik Harry Potter oleh J.K. Rowling, dipilih karena keindahan pengucapannya. Band ini mencurahkan emosi kehidupan melalui musik bergenre midwest emo dan math rock, yang meski terdengar agresif, tetap menawarkan katarsis.
Hermione terdiri dari empat anggota: Devin Aryo (vokal, bass), Abdillah Pasya (gitar), Alfiansyah (gitar), dan Reiner Djalu (drum). Sejak awal terbentuk, grup ini telah menunjukkan kecintaan pada musik midwest emo melankolis, terinspirasi oleh nama-nama seperti Eleventwelfth, Murphy Radio, Beeswax, American Football, Turnover, dan Beijing Connection.
Mini album ‘Mellowness’ berisi empat lagu yang merefleksikan pendewasaan cinta melalui nuansa riang-pilu. Lagu pembuka, “Almost Midwest Emo, Cause You Made Me So”, bercerita tentang seseorang yang mencoba memahami cinta yang menyakitkan. Selanjutnya, “Fireflies” menggambarkan keterasingan seseorang yang terjebak dalam perasaan cinta masa lalu.
Lagu “Questioning Why You Leave Me When You’re Not Supposed To” menghadirkan upaya memahami kehancuran sebuah hubungan, sementara “Watchcase That I Should’ve Sent You 2 Years Ago” mengekspresikan kerinduan, harapan, dan ketidakpastian.
Hermione memilih pendekatan lirik sederhana dan lugas, tanpa menggunakan diksi yang sulit dipahami, sehingga emosi yang disampaikan lebih mudah diterima. Proses kreatif album ini juga unik, dengan sebagian besar lagu dirancang selepas waktu Maghrib selama bulan Ramadhan. Kisah cinta drummer mereka, Reiner, menjadi sumber inspirasi utama dalam penulisan lirik.
“Kami sering latihan, ngulik, dan rekaman setelah adzan Maghrib saat bulan Ramadhan. Album ini juga menjadi pertaruhan nasib kami dalam bermusik,” ujar Hermione.
Dari segi musikalitas, ‘Mellowness’ menghadirkan gaya melodius yang khas. Permainan gitar clean menggunakan teknik picking dan strumming yang mendalam, bass yang kokoh sebagai fondasi, dan drum dinamis yang memikat menjadi elemen utama.
Vokal emosional dengan melodi yang mengalir menyatu dengan sempurna, menciptakan atmosfer organik khas midwest emo. Mini album ini menawarkan kesederhanaan yang penuh emosi, membuktikan bahwa Hermione mampu memanfaatkan instrumen minimalis untuk memberikan dampak mendalam.
Hermione mengandalkan pendekatan Do It Yourself (DIY) dalam proses produksi, mengingat keterbatasan alat yang dimiliki. Banyak rekaman dilakukan secara spontan di rumah vokalis mereka, Devin. Dalam delapan bulan, mini album ini selesai digarap dengan lokasi rekaman di rumah Devin dan DSP Studio. Rilisan ini juga menandai kerja sama pertama Hermione dengan label musik Mespial.
“Kami rekaman spontan, dan banyak melakukan (DIY) karena keterbatasan alat produksi musik,” ungkap mereka.
Dengan dirilisnya ‘Mellowness’, Hermione berharap lagu-lagu mereka mampu menyentuh hati siapapun yang mendengarkannya dan menjadi pelipur lara dalam menghadapi pergumulan hidup. Mereka juga menyampaikan rasa terima kasih kepada teman, kerabat, dan rekan yang mendukung perjalanan mereka dalam menyelesaikan karya perdana ini.
Kini, mini album ‘Mellowness‘ sudah tersedia di seluruh platform streaming musik digital, memungkinkan pendengar untuk menikmati kisah dan emosi yang dituangkan Hermione dalam setiap nadanya.