New Albums
HYENAS Bangkit Dengan Debut Album ‘And So It Appears’
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/01/HYENAS.jpg&description=HYENAS Bangkit Dengan Debut Album ‘And So It Appears’', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
“Semua berhak mendapatkan kesempatan kedua”. Kalimat ini sering terdengar dalam kelas motivasi atau menghiasi stiker di laptop. Namun, realitas sering kali berkata lain. Kesempatan kedua jarang datang, dan kalau pun tiba, sering terlambat. Beruntung, HYENAS mampu memanfaatkan kesempatan kedua mereka setelah hampir satu dekade sejak terbentuk. Kini, mereka kembali dengan album perdana bertajuk ‘…and so it appears‘.
HYENAS pertama kali terbentuk pada 2014, tetapi perjalanan mereka berakhir singkat di tengah pergeseran tren musik kala itu. Ketidaksesuaian visi pribadi serta kendala finansial membuat band ini bubar pada 2017.
Meski demikian, tragedi personal dan ambisi yang belum terpenuhi membuat para anggota kembali bersatu untuk memberikan kesempatan kedua bagi HYENAS. Kesempatan ini mereka manfaatkan dengan serius, menghasilkan album yang menjadi tujuan awal pembentukan band.
“Karena memang tujuan kami membentuk HYENAS adalah untuk memiliki karya sendiri,” ujar Dicky Reno, basis band ini. Proses penggarapan album berlangsung sekitar delapan bulan di 411 Studios dan BabaAce Production. Kesamaan visi para anggota menjadi faktor utama yang memperlancar pengerjaan album.
“HYENAS ingin mencoba merasakan sendiri seperti apa proses rekaman dan produksi,” kata Panji Anggono, gitaris. Hal tersebut diamini oleh Andika Patrya, vokalis sekaligus penulis lirik, yang menambahkan, “Kami menikmati prosesnya, mencoba trial and error, dan mengikuti intuisi saat berada di studio.”
Untuk memastikan hasil akhir yang maksimal, HYENAS menggandeng Pandu Fuzztoni untuk proses mixing dan mastering. Sebagai musisi sekaligus produser, Pandu dikenal memiliki pendekatan yang detail dan karakteristik eksplorasi sound vintage serta psychedelic yang kuat. Elemen fuzz dan reverb khas Pandu membantu menciptakan atmosfer unik yang sinkron dengan identitas musik HYENAS.
Album ‘…and so it appears’ memuat delapan lagu, termasuk tiga single unggulan yang menjadi cerminan evolusi band ini. Single perdana mereka, “Polystyrene”, menandai transisi HYENAS dari band yang masih mencari arah musikal hingga menjadi unit yang lebih solid. Lagu ini menonjol dengan aransemen unik, termasuk penggunaan tangga nada dan ketukan 5/4 yang memberikan dinamika berbeda.
Selain itu, ada “Glucose”, lagu yang memiliki nuansa pop paling kental dan cocok untuk singalong. Lagu ini sempat menduduki peringkat pertama di tangga lagu Radio Volare. Kemudian, “Endeavor”, lagu yang setelah direkam ulang terdengar lebih intens dibandingkan versi sebelumnya. Ketiga single tersebut direkam ulang demi menciptakan komposisi album yang kohesif dari awal hingga akhir.
HYENAS, yang kini terdiri dari Andika Patrya (vokal), Dzulqarnaen Edo (gitar), Prasetyo Panji Anggono (gitar), Dicky Reno (bass), dan Risman (drum), telah melalui perjalanan panjang untuk mencapai titik ini. Album debut mereka kini tersedia di berbagai platform streaming digital. Penggemar juga dapat mengikuti akun Instagram resmi HYENAS untuk informasi mengenai perilisan format fisik dan kabar terbaru lainnya.
Kembalinya HYENAS menjadi bukti bahwa kesempatan kedua memang layak untuk diperjuangkan. Dengan album ‘…and so it appears’, mereka berhasil merealisasikan mimpi yang sempat tertunda sekaligus mengukuhkan diri sebagai band dengan potensi besar di kancah musik Indonesia.