HARDCORE ROMANCE TOUR : Tur Pamungkas 9 Kota. Baca Infonya Disini×
Connect with us

Interviews

Interview: Kelompok Penerbang Roket Siap Terbang Lebih Tinggi Lagi

Dipublikasikan

pada

Ungkapan bahwa musik rock and roll tidak pernah mati memang tidak sepenuhnya benar. Namun, bagi beberapa penggila aliran musik dengan energi yang mampu menghentak setiap kepala pendengarnya ini, mereka tentu setuju bahwa rock and roll tidak akan pernah mati dengan hadirnya nyawa-nyawa baru penerus nafas rock terdahulu.

Tidak usah terburu-buru untuk menoleh jauh ke mancanegara, di dalam negeri pun telah muncul satu nama penyelamat musik rock. Mereka adalah Kelompok Penerbang Roket. Coki (vokal, bass), Rey (gitar), Viki (drum) dengan lugas menyiarkan semangat rock and roll kepada khalayak ramai.

Pembuktian awal diberikan setelah mereka sukses menggondol gelar juar di kompetisi Jack Daniels Indie Band Competition beberapa waktu lalu dengan menyingkirkan beberapa finalis lainnya.

Apa saja rencana Kelompok Penerbang Roket untuk terbang lebih tinggi lagi menembus atmosfer dunia musik Indonesia ? Cek hasil wawancara santai Gigsplay dengan Kelompok Penerbang Roket dibawah sini.

– Halo Kelompok Penerbang Roket. Selamat atas gelar juaranya di Jack Daniels Indie Band Competition kemarin. Kalian sendiri sebetulnya menyangka bakal jadi pemenang di ajang ini ?

Viki: kalau boleh jujur sih, gue enggak terlalu peduli masalah menang atau kalah ya. Yang penting kita bisa manggung bareng band-band keren yang lain dan senang-senang bareng.

– Boleh ceritakan prosesnya hingga akhirnya kalian tampil di final dan mengalahkan dua finalis lainnya ?

Rey: Awalnya hanya iseng belaka karena pada waktu itu saya sedang mencari tahu bagaimana agar bisa di endorse oleh Jack Daniels supaya kalau manggung enggak usah keluar uang untuk beli minuman ini. Ternyata Jack Daniels lagi buka pendaftaran indie band competition. Lalu saya iseng daftar. Dan kami masuk tujuh besar dan semifinal. Manggung di Surabaya bersama dua semifinalis lain. Setelah itu kami masuk final dan manggung di Citos, Jakarta. Setelah manggung, saya tidak tahu kelanjutannya karena saya harus tidur karena saya sudah mengantuk.

– Ada efek yang dirasa cukup signifikan setelah juara di acara Jack Daniels tersebut ?

Coki: Efeknya sejauh ini adalah bertambahnya awareness kita ke publik. Karena exposure yang cukup besar, bertambahnya followers, dan viewers pastinya. Dan kita sih optimis akan ada efek-efek yang berkelanjutan.

– Seharusnya pemenang mendapatkan hadiah kontrak rekaman dengan Sinjitos Records. Tapi kalian tidak mengambil hadiah tersebut karena alasan Kelompok Penerbang Roket sedang menjalani proses rekaman sendiri ketika ikut ajang ini. Boleh ceritakan tentang sesi rekaman ini ? untuk EP atau album ?

Rey: Kami bukan tidak mengambil hadiah tersebut, tapi mengundur proses produksinya karena saat ini kami sedang fokus dalam proses akhir album pertama kami. Mungkin setelah timeline promo album pertama ini selesai. Proses rekaman album pertama ini kami lakukan semuanya sendiri mulai dari modal dan sumber daya manusia, dan lainnya. Sesi rekaman dilakukan di rumah Didit Saad, kecuali drum takenya di sebuah studio bilangan Bintaro. Gua eggak ngerti EP atau album, yang jelas ini album isinya tujuh lagu. Kecuali ada satu lagu yg dipotong jadi dua lagu, jadi totalnya ada delapan.

– Disini kalian diproduseri oleh Didit Saad (Plastik) ya. Seberapa seru bekerjasama dengan beliau ?

Rey: Seru sekali bisa bekerja sama dengan Didit Saad. Dia punya banyak pengalaman di industri dan scene musik Indonesia. Pengalaman yang sangat berkesan. Berdiskusi soal musik yang sama-sama disukai dan memproduksi album dengan enjoy.

– Ada ekspektasi tersendiri tentang kerjasama dengan Didit Saad ? Mengingat beberapa artist yang dipegang oleh beliau banyak yang semakin mencuat karirnya.

Viki: Kita sangat bersyukur sih di asuh sama si Didit. Secara gue juga ngefans sama Plastik. Dulu pas SMA, gue kulikin melulu tuh band doi, eh sekarang malah di produserin. Puji Tuhan lah.

– Oh iya, banyak yang bilang bahwa intro dari “Mati Muda” terlalu mirip dengan “Paranoid” milik Black Sabbath. Menurut kalian ?

Coki: Hahaha, yah yang pasti sih tidak ada kesengajaan dalam hal itu. Komentar pasti ada dan berbeda-beda. Kita banyak terinspirasi oleh musisi di era 70-an. Ekspresi dalam membuat lagu keluar begitu saja.

– Beberapa waktu lalu kalian juga sempat membuat video live di LP Cipinang. Seberapa sulit pengurusan izinnya ? apa ada sedikit “main” dengan sipir setempat ?

Rey: Izinnya tidak terlalu sulit. Enggak seperti yang kita bayangin dengan birokrasi sejenisnya kok. Di LP Narkotik kelas dua ini sipirnya justru sangat welcome, enggak ribet. Beda degan birokrasi pemerintahan yang lain yang sedikit-sedikit harus duit. Malah izin kanwilnya yang ribet. Memang birokrasi pemerintah itu anjing semua.

– Menurut selera saya yang sangat pribadi, Kelompok Penerbang Roket hadir dengan warna rock yang begitu kuat dan menghentak. Apa saja rencana kalian kedepannya ?

Viki: Meroket setinggi mungkin.

– Terakhir. Menurut kalian pribadi, apa persiapan Kelompok Penerbang Roket sudah cukup matang untuk melesat meluncur masuk semakin menghiasi ragam musik lokal ?

Coki: Kita siap membawa musik Indonesia ke derajat yang lebih tinggi.

photo: Kelompok Penerbang Roket Official Facebook

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *