Interviews
Interview: Lala Karmela Yang Sekarang Terdengar Lebih Ceria
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2014/07/lala-1000x600.jpg&description=Interview: Lala Karmela Yang Sekarang Terdengar Lebih Ceria', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Siapa saat ini yang tidak mengenal nama Lala Karmela atau yang lebih akrab disapa dengan LALA ? Rasanya hampir sebagian penikmat musik lokal tahu akan sosok penyanyi cantik bersuara merdu ini. Tidak hanya manis secara paras, suara LALA juga menarik ditambah dengan iringan gitar akustik yang cukup sering menemani dirinya dari panggung ke panggung.
Belum lama kemarin, LALA menyebar sebuah single berjudul “Let’s Go For A Ride”. Melalui Sinjitos Records, single ini menuai cukup banyak pujian. Secara musikalitas LALA memang cukup berkembang setelah bergabung dengan salah satu label rekaman ternama di Jakarta tersebut.
Dan Gigsplay mendapatkan kesempatan seru untuk sedikit berbincang-bincang dengan LALA. Jawabannya yang seru seputar tanggapan yang ia terima usai merilis “Let’s Go For A Ride”, transformasi musiknya, bekerjasama dengan Joseph Saryuf, rencana album baru, hingga persiapan menuju We The Fest 2014, ia beberkan tanpa sungkan kepada Gigsplay.
Bagi kalian yang terhipnotis oleh karya-karya manis yang dibuat oleh LALA, segera simak obrolan santai Gigsplay dengannya dibawah sini.
– Halo Lala, lagi sibuk apa nih akhir-akhir ini ?
Masih terus bermusik sambil kuliah. Lagi prepare untuk manggung buat acara We The Fest bulan Agustus ini juga. Kayaknya akan menjadi manggung yang seru banget. I’m very looking forward to it, datang yaaa.
– Oh iya La, belum lama ini kamu kan baru rilis single “Let’s Go For A Ride”, sejauh ini tanggapan yang kamu terima untuk single itu, gimana ?
Aku udah dapat tanggapan positif dari teman-teman musisi dan itu buat aku betul-betul senang. Karena memang bisa dibilang musik aku yang sekarang lebih segmented dari yang dulu.
– Banyak yang bilang kalau di Let’s Go For A Ride kamu terdengar lebih ceria. Menurut kamu ?
Bisa dibilang begitu, karena “Let’s Go For A Ride” bukan lagu sedih. Memang aku buat waktu aku lagi homesick di Filipin. Tapi sebagai seorang songwriter, enggak selalu semua momen sedih identik dengan lagu sedih. Suatu momen yang sedih bisa menjadi inspirasi untuk bikin lagu yang ceria, dan pas udah jadi lagunya, jadi lupa deh sedihnya.
– Kalau untuk video klip Let’s Go For A Ride, sudah ada estimasi rilis La ? Kayaknya semenjak kamu posting foto-foto di Instagram, udah banyak yang nungguin tuh, hehehe.
Jadi memang mundur jawal rilisnya. Orang yang edit videonya sempat sakit beberapa minggu, sehingga video klipnya baru bisa dirilis bulan Agustus yang semestinya pada akhir bulan Juni kemarin. We’re truly sorry about this, tapi rilis kok sebentar lagi. Sabar, tungguin rilisnya yah.
– Waktu kamu memperdengarkan Let’s Go For A Ride via Soundcloud Sinjitos belum lama kemarin, juga ada rencana kalau single ini akan dijual secara digital dengan dua lagu tambahan lainnya. Ada kabar terbaru soal itu ?
Yes! sudah available kok di iTunes.
– Hmm, seru ngga sih kerja bareng Joseph Saryuf ? Beliau bisa dibilang salah satu produser musik paling canggih yang ada di Indonesia sekarang.
Hahahaha, he’s an artist, a genuis, and a friend. Music partner yang seru, I would love to make more cool music with him.
– Di album Between Us, banyak yang bilang bahwa musikalitas kamu menjadi lebih matang usai menjadi roster Sinjitos Records. Musik pop yang tidak generik dan penuh warna. Apa yang membuat kamu setuju sewaktu ditawari kerjasama dengan Sinjitos waktu itu ?
Kita berdua, aku dan Joseph Saryuf, memang sudah lama mau bekerjasama. Aku suka sekali dengan creativity Iyub dalam bermusik dari dulu. Waktunya datang dengan tepat dua tahun yang lalu ketika kita membuat “Morning Star”. Dari awal aku mau menggarap lagu-lagu aku tapi musiknya di-mix dengan sesuatu yang baru, yaitu musiknya Iyub.
– Boleh cerita apa saja keseruan dibalik album Between Us ?
Just the whole thing, dari workshop pembuatan albumnya sampai rekamannya. Terus ngegodok manggungnya, perasaannya enggak seperti di album-album sebelumnya. Mungkin karena sekarang aku diberikan keluasan untuk berkreatifitas dan bisa berkerja dengan orang-orang musik yang seru dan satu visi. It’s really focusing about the music, about to finally
express apa yang sudah lama terpendam di dalam diri aku.
– Kalau untuk album baru, sejauh ini sudah ada rencana lagi La ?
Sudah mulai pelan-pelan workshop lagi. Aku mulai eksplorasi nuansa musik baru, tetapi benang merahnya masih tetap pop. sudah jadi satu lagu baru yang nanti akan dibawain di pentas We The Fest.
– Terakhir. Bagaimana rasanya akan satu panggung dengan Mayer Hawthorne di We The Fest nanti ? Nampaknya ia menjadi salah satu influence kamu dalam bermusik ya.
Not really influence musik aku, tapi aku memang dengerin musik dia dan sudah lihat beberapa performance dia via Youtube, and he is an awesome musician. Aku yang pasti excited banget bisa satu acara sama dia. I hope I get to meet him.
photo: Doc. Lala Karmela