Interviews
Interview: Protocol Afro Menuju Vietnam
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2014/05/protocol-afro.jpg&description=Interview: Protocol Afro Menuju Vietnam', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Tepat di tanggal 24 Mei 2014 mendatang, band Protocol Afro bersiap melakoni pentas perdana mereka di kota Hanoi, Vietnam. Lawatan kedua mereka mengunjungi negara di Asia Tenggara ini akan diberi tajuk Freedom Freedom Mini Tour 2014.
Di Asean Pride Music Festival nanti, Protocol Afro tidak akan tampil sendiri. Mereka dijadwalkan untuk berbagi panggung dengan Big Bag asal Myanmar, the Pinholes dari Singapore, serta Stylish Nonsense sebagai perwakilan negara Thailand. Asean Pride Music Festival sendiri digarap untuk merekatkan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara, khususnya dalam bidang seni dan musik.
Dan kali ini, Gigsplay mendapat kesempatan untuk sedikit berbincang dengan Mayo si pembetot bass Protocol Afro. Mayo menuturkan dengan ramah bagaimana cerita mereka bisa diundang ke Asean Pride Music Festival, persiapan, hingga apa saja yang akan dilakukan Protocol Afro disana.
– Bagaimana awalnya bisa dihubungi oleh pihak penyelenggara Asean Pride Music Festival ? Mereka kasih tahu alasan kenapa mereka memilih Protocol Afro untuk diajak tampil disana ?
Hoo, kalau itu, guenya memang proaktif sih scouting festival seluruh Asia. Gue melihat ada satu festival yang menampilkan band-band keren dan dari berbagai negara. Cuma kok enggak pernah ada yang dari Indonesia ya ? Nah, dari situ gue coba ngobrol lah sama panitia Asean Pride Music Festival via email. Ternyata mereka suka dengan musiknya Protocol Afro.
Sebetulnya, kita sudah diajak tahun lalu di acara mereka yang lain, CAMA Fest. Tapi bertepatan dengan vokalis gue kondangan, enggak bisa, cancel deh.
Cukup beruntung sih di cancel. Karena waktu itu pimpinan militer Vietnam, General Vo Nguyen Giap, meninggal dunia. Jadi ada hari berkabung nasional tiga hari, dimana salah satunya pas hari festival itu. Itu sebagian story behind, hehehe.
– Nah, kalau dari Protocol Afro sendiri. Sejauh ini, sudah mempersiapkan apa saja ?
Sejauh ini sudah cukup oke sih. Kita tinggal latihan terakhir saja.
– Apakah sebelum ini Protocol Afro sempat menyebarkan lagu kalian di Vietnam sana ?
Belum. Makanya ini gue baru ngurus iTunes-nya. Mudah-mudahan bisa kesebar disana via iTunes.
– Ini bukan pentas luar negeri pertama kalian. Ada rencana untuk penampilan khusus ?
Iya, dulu pas 2011 sempat main di Baybeats Singapura sama Sangkutaman dan Hollywood Nobody. Hmm, kalau penampilan khusus, saat ini belum kepikiran sih.
– Kalau menurut lo nih May, bedanya crowd luar negeri sama dalam negeri apa tuh ? Dan, kalau dari segi penggarapan acaranya, apa yang membedakan antara dalam dan luar negeri ?
Kalau crowd diluar, biarpun bandnya enggak dikenal, mereka bisa lebih menyimak musiknya ya. Kalau disini, gue melihat orang datang ya untuk satu band. Kalau suka ya ditonton yang itu saja. Di Vietnam nanti, bisa dibilang ini jadi showcase perdana kita setelah merilis album baru.
Kalau untuk urusan penyelenggara, EO luar lebih profesional untuk masalah waktu, kalau disini ya suka ngaret, hahaha.
– Mumpung lagi di Hanoi, apa kalian main di Asean Pride Music Festival saja ? Mungkin ada rencana untuk bikin gig di cafe-cafe sekitar ?
Enggak boleh main selain disitu nih, hahaha. Biar eksklusif kata EO-nya. Tadinya kepikiran untuk bikin di Ho Chi Minh, tapi mahal juga tiket pesawatnya, hahaha. Dan ada regulasi seperti yang gue sebutkan tadi dari EO-nya.
– Terakhir nih May. Apa yang lo dan teman-teman di Protocol Afro harapkan dari show di Vietnam nanti ?
Gue pribadi sih dari ulu memang bikin band ini tujuannya supaya bisa jalan-jalan ke luar negeri karena hobi. Ya lumayan lah sudah kesampaian dua kali. Next gue harap ya misi bisa terus dilanjutkan. Mudah-mudahan bisa berefek juga ke penjualan album.
photo: Protocol Afro Official Facebook