International
Juliet Ivy Umumkan EP ‘tiny but scary’ Dan Bagikan Single “4 Foot 2”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/07/Juliet-Ivy-tiny-but-scary.jpg&description=Juliet Ivy Umumkan EP ‘tiny but scary’ Dan Bagikan Single “4 Foot 2”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Penyanyi asal New York, Juliet Ivy, mengumumkan EP terbarunya ‘tiny but scary’ yang akan dirilis pada 9 Agustus 2024 lewat AWAL. Untuk merayakan pengumuman istimewa tersebut, Juliet turut membagikan single kedua dari EP tersebut yang berjudul “4 foot 2”. Membahas tentang kesehatan mental dari kacamata inner child Juliet, “4 foot 2” dapat didengarkan dan ditonton lewat video musik yang disutradarai oleh Sarah Bromley.
Lewat EP ‘tiny but scary’, Juliet menggali lebih dalam lagi beragam pengalaman hidupnya sebagai seorang wanita di abad ke-21 ini. “Tema girlhood sangat nyata di EP ini, hal-hal yang selalu berubah-ubah, rumit, dan semua emosi yang bersatu padu yang kita rasakan sebagai seorang perempuan muda,” ujar Juliet.
EP Juliet mendatang mengambil inspirasi dari kehidupan Juliet saat ini, lengkap dengan lirik-lirik yang menggambarkan kehidupannya lebih luas lagi. Juliet membawa semua pendengarnya ke dalam rangka pikirannya lewat lirik-lirik yang cerdas, dibawakan lewat melodi-melodi yang serba manis.
“EP ini menyambut orang-orang yang menemukanku lewat EP pertamaku ‘playpen’ ke dalam kepalaku, kamar tidurku, dan masa kecilku, agar mereka mengenalku lebih dalam lagi,” ujar Juliet. “EP ‘playpen’ menggambarkan bagaimana aku melihat hal-hal di luar diriku. Sementara itu, EP ke-2-ku ini terbilang fokus kepada hal-hal yang lebih internal,” lanjutnya.
Juliet Ivy adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan produser musik berumur 23 tahun dengan darah Kolombia dan Tiongkok yang tinggal di kota New York. Ia belajar di Clive Davis Institute of Recorded Music New York University di mana ia belajar hal-hal dasar seputar cara menulis lagu dan memproduseri musik.
Ia mulai menulis musiknya sendiri di tahun pertamanya kuliah. Tahun berikutnya Juliet menghabiskan waktunya dalam sejumlah sesi bermusik dengan banyak produser di New York. Di tengah salah satu sesi tersebut, Juliet mendapatkan sebuah pencerahan. “Menjadi satu-satunya penulis lirik di dalam suatu ruangan membuatku jatuh cinta dengan lirik-lirik. Aku tidak pernah berada di suatu ruangan di mana lirik menjadi prioritas pertamaku,” ujarnya. Juliet pun menyelami dunia menulis lagu lebih dalam lagi.
“Tak hanya lagu-lagu cinta, tapi aku juga menulis lagu tentang eksistensialisme, tumbuh dewasa, kehidupan dan kematian,” tambahnya. Pencerahan tersebut berbuah hasil, yaitu single pertamanya “breakfast song”, yang baginya adalah sebuah lagu tentang bagaimana kita semua mencoba memahami hidup setiap harinya. Momen pencerahan Juliet dengan lagu “breakfast song” berujung pada kelahiran EP ‘playpen’ yang ia rilis pada tahun 2023.
Juliet menghabiskan akhir 2022 dan awal 2023 menulis EP ‘playpen’ yang dirilis pada November 2023. Single “we’re all eating each other” dari EP tersebut sukses mencapai posisi pertama di chart Global Viral 50 Spotify. Sebanyak lebih dari 65 JUTA stream juga sukses dikumpulkan oleh EP ‘playpen’ secara global.
Juliet pun terus menulis dan memadukan topik-topik seputar eksistensial dan introspeksi lewat lirik-liriknya yang serba nyeleneh. Semuanya digabungkan dengan kekagumannya terhadap dunia bak seorang anak kecil seraya ia menyamarkan konsep abstrak lewat lensanya sendiri.
Tahun lalu Juliet baru menyelesaikan tur perdananya sendiri dan ia juga tampil di Head in the Clouds New York.