Connect with us

New Albums

Kanekuro Gambarkan Intrik Sosial Di Tengah Masyarakat Di EP Massamerta

Dipublikasikan

pada

Kanekuro, unit post-punk asal Denpasar, Bali, kembali meramaikan kancah musik Indonesia dengan merilis EP keempat mereka, ‘Massamerta’.

EP ini mengusung tema besar yang menyoroti intrik sosial di masyarakat, menggambarkan sisi gelap dan rahasia yang terjadi di dua dunia—baik dunia nyata maupun dunia maya, yang kini tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Kanekuro MassamertaDengan lima lagu yang mengisi EP “Massamerta”, Kanekuro menghadirkan sebuah studi mendalam tentang fenomena sosial yang gelap, seperti kebencian, mati rasa, ambisi yang berlebihan, hingga perayaan atas penderitaan orang lain. Mereka mengeksplorasi berbagai aspek negatif yang sering kali terselubung dalam interaksi sosial, baik di kehidupan nyata maupun di media sosial, di mana manipulasi dan konflik tak jarang terjadi.

Lagu pembuka “Serikat Sekarat” menggambarkan fenomena di mana sekelompok orang tampaknya kehilangan rasa kedamaian, menunjukkan betapa rentannya kita terhadap perpecahan dan konflik. Liriknya mengandung kritik tajam terhadap individu atau kelompok yang justru menikmati kekacauan dan menghindari harmoni.

Kemudian, ada “Asasinasi”, yang berbicara tentang masyarakat yang terjebak dalam ambisi tak sehat, berlomba-lomba untuk mengkriminalisasi isu-isu di dunia digital. Di era informasi yang penuh ketakutan dan paranoia, Kanekuro menggarisbawahi betapa cepatnya publik menghakimi satu sama lain hanya berdasarkan opini yang beredar secara online.

Lagu “Dansa Duka” membawa suasana yang unik—gelap namun ceria. Lagu ini menggambarkan sifat manusia yang ironis, merayakan musibah yang menimpa orang lain seolah itu adalah pesta pribadi. Dengan irama yang catchy namun lirik yang menyindir, “Dansa Duka” menjadi salah satu highlight dalam EP ini.

Selanjutnya, “Peti dan Tubuh” menghadirkan metafor balas dendam yang sederhana namun penuh makna. Lagu ini mencerminkan perasaan kebencian yang tumbuh dari lingkungan sekitar, di mana penderitaan seseorang dianggap sebagai hiburan atau bahkan kepuasan bagi orang lain.

Sebagai penutup, EP ini menyuguhkan “CYAO”, lagu bonus yang merupakan kolaborasi Kanekuro dengan musisi Dezhimer. Lagu ini berisi pesan selamat tinggal yang kuat, memberikan kesan akhir yang mendalam bagi pendengar.

“Massamerta” dirilis di bawah naungan Skullism Records, dan kini sudah tersedia di berbagai platform musik digital.

Dengan EP ini, Kanekuro tidak hanya menawarkan musik yang menggugah, tetapi juga pesan sosial yang relevan dan provokatif, menjadikan “Massamerta” sebagai karya yang layak untuk didengar dan direnungkan.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *