Articles
Kebangkitan Musik 2000-an: Nostalgia yang Kembali Menjadi Tren
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/01/Musik-2000an.jpg&description=Kebangkitan Musik 2000-an: Nostalgia yang Kembali Menjadi Tren', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Dalam beberapa tahun terakhir, musik era 2000-an mengalami kebangkitan yang signifikan. Nostalgia terhadap dekade ini tidak hanya menjadi topik hangat di kalangan penggemar musik, tetapi juga memengaruhi banyak artis baru dalam menciptakan karya mereka.
Bagi para pencinta musik, era 2000-an adalah masa keemasan yang diwarnai dengan keragaman genre, dari pop, rock alternatif, hingga hip-hop, yang kini kembali relevan dengan sentuhan modern. Tren ini juga terlihat di Indonesia, di mana banyak musisi lokal menghidupkan kembali semangat era tersebut dalam karya mereka.
Mengapa Musik 2000-an Begitu Ikonik?
Musik era 2000-an memiliki daya tarik yang sulit untuk diabaikan. Masa ini menandai transisi dari analog ke digital, dengan munculnya platform seperti iTunes dan popularitas awal YouTube. Banyak lagu dari dekade ini menjadi soundtrack kehidupan generasi muda saat itu, menciptakan kenangan yang membekas lama hingga saat ini.
Selain itu, musik 2000-an memiliki keunikan dalam eksplorasi genre. Band seperti Linkin Park, Avril Lavigne, dan Coldplay menjadi ikon dengan gaya mereka yang berbeda namun relatable. Di Indonesia, era ini juga dikenal sebagai zaman keemasan band seperti Peterpan (sekarang NOAH), Sheila on 7, dan Dewa 19 yang berhasil menciptakan karya-karya legendaris.
Kini, nostalgia terhadap era ini bukan hanya tentang mengingat masa lalu, tetapi juga bagaimana generasi baru menginterpretasikan gaya musik tersebut.
Pengaruh Musik 2000-an pada Artis Indonesia
Banyak musisi muda Indonesia yang mengakui pengaruh besar musik 2000-an dalam karya mereka. Sebagai contoh:
1. Pamungkas
Sebagai salah satu solois yang tengah naik daun, Pamungkas sering kali menggabungkan elemen pop alternatif yang populer di era 2000-an ke dalam lagu-lagunya. Album seperti “Flying Solo” menghadirkan vibe emosional dan melankolis yang mengingatkan pada musisi seperti John Mayer, salah satu ikon global di era tersebut.
2. Hindia
Nama Hindia, alias Baskara Putra, sering diasosiasikan dengan kebangkitan lirik yang puitis dan introspektif. Dalam beberapa wawancara, Hindia mengakui bahwa dia terinspirasi oleh musisi Indonesia seperti Peterpan dan Sheila on 7, yang lirik-liriknya mampu membentuk identitas generasi 2000-an.
3. Reality Club
Band indie seperti Reality Club menghadirkan warna musik yang dipengaruhi oleh indie rock 2000-an, seperti Arctic Monkeys atau The Strokes. Gaya ini tercermin dalam komposisi mereka yang bersemangat namun tetap intim.
4. Lyodra Ginting
Pemenang Indonesian Idol ini sering membawakan lagu-lagu dari era 2000-an saat tampil di acara musik. Dalam albumnya, Lyodra juga menggunakan elemen balada yang kuat, mengingatkan pada penyanyi-penyanyi besar seperti Celine Dion, yang popularitasnya melejit di awal 2000-an.
Komentar Musisi Indonesia tentang Musik Era 2000-an
Kebangkitan musik 2000-an juga mendapat tanggapan positif dari para musisi senior. Ariel NOAH, yang merupakan ikon besar di era tersebut, mengatakan:
“Musik 2000-an itu sangat jujur dan emosional. Saya senang melihat musisi muda sekarang menghidupkan kembali semangat itu dengan cara mereka sendiri.”
Eross Candra dari Sheila on 7 menambahkan:
“Saya sering mendengar karya musisi muda yang ternyata terinspirasi dari kami atau band-band lain di era itu. Rasanya senang, tapi juga menjadi pengingat untuk terus berkarya agar relevan.”
Sementara itu, Hindia memberikan pandangannya sebagai generasi yang lahir di era transisi tersebut:
“Musik 2000-an punya keajaiban tersendiri. Banyak orang, termasuk saya, menemukan diri mereka melalui musik dari masa itu. Sekarang, tugas kita adalah menjaga keajaiban itu tetap hidup sambil menambahkan sesuatu yang baru.”
Bagaimana Tren Ini Mengubah Musik Modern?
Kembalinya gaya musik 2000-an tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di kancah internasional. Banyak artis internasional seperti Olivia Rodrigo, Billie Eilish, dan The 1975 secara terbuka mengadopsi elemen dari dekade tersebut. Misalnya, Olivia Rodrigo dengan album ‘SOUR‘-nya yang penuh nuansa pop-punk mengingatkan kita pada masa kejayaan Avril Lavigne.
Di Indonesia, tren ini juga memengaruhi cara produksi musik. Musisi sekarang lebih berani mengeksplorasi berbagai genre, seperti pop-rock, emo, dan R&B, yang pernah menjadi primadona di tahun 2000-an.
Selain itu, platform digital seperti TikTok juga membantu menghidupkan kembali lagu-lagu klasik dari era tersebut, seperti “Cinta Dalam Hati” dari Ungu atau “Ada Apa Denganmu” dari Peterpan, yang kembali viral setelah dijadikan latar musik video kreatif.
Nostalgia sebagai Kekuatan dalam Industri Musik
Menghidupkan kembali musik era 2000-an adalah bukti bahwa nostalgia adalah salah satu elemen terkuat dalam industri hiburan. Dengan cara ini, generasi muda dapat mengenal musik yang membentuk masa kecil atau remaja orang tua mereka, menciptakan koneksi lintas generasi.
Namun, lebih dari sekadar nostalgia, tren ini menunjukkan bahwa musik adalah bahasa universal yang terus berkembang. Meski gaya dan teknologinya berubah, esensi dari musik—yakni kemampuan untuk menyampaikan emosi dan cerita—tetap abadi.
Kebangkitan musik 2000-an adalah fenomena yang menggembirakan bagi banyak pihak. Baik artis baru maupun pendengar lama, semua memiliki kesempatan untuk merayakan era ini dengan cara mereka masing-masing. Dengan banyaknya musisi muda Indonesia yang terinspirasi oleh dekade tersebut, kita dapat berharap bahwa warisan musik 2000-an akan terus hidup dan berkembang, memberikan inspirasi bagi generasi berikutnya.
Era 2000-an telah kembali, dan itu adalah perayaan yang patut kita nikmati bersama. Bagaimana dengan Anda? Lagu atau artis apa dari era 2000-an yang paling membekas di hati?
Nisa
02/01/2025 at 8:18 am
Musik tahun 2000an adalah masa keemasan yang aku kangenin