New Tracks
Kingkong Milkshake Hadirkan Single “Elegi” Tentang Trauma Dan Pemulihan KDRT
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/12/Kingkong-Milkshake.jpg&description=Kingkong Milkshake Hadirkan Single “Elegi” Tentang Trauma Dan Pemulihan KDRT', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Band pop-punk asal Malang, Kingkong Milkshake, kembali menyapa penggemar dengan single terbaru mereka bertajuk “Elegi”. Lagu ini mengangkat tema yang mendalam dan relevan, yaitu trauma serta pemulihan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Meski terinspirasi dari kisah nyata, lirik dalam “Elegi” dirancang agar dapat menyentuh banyak orang, terlepas dari latar belakang atau pengalaman pribadi mereka. Lagu ini menjadi medium refleksi dan empati, membuka ruang bagi pendengar untuk memahami atau bahkan merasa terwakili oleh cerita yang disampaikan.
Penulisan lirik “Elegi” dilakukan oleh Saddad, yang ingin mengabadikan trauma manusia dalam bentuk seni. Lebih dari sekadar apresiasi, lagu ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran sekaligus memberikan harapan untuk proses pemulihan. Saddad menjelaskan bahwa lirik tersebut berasal dari interpretasinya terhadap sebuah kisah nyata yang ia amati dari kejauhan, bukan dari pengalaman langsung orang terdekatnya.
“Sebenarnya lagu ini aku angkat dari kisah nyata, tapi bukan dari sumber teman dekat. Aku mencoba menginterpretasi peristiwa tersebut di kepalaku, lalu menuangkannya menjadi lirik. Harapanku, lagu ini dapat menjadi suara bagi mereka yang mungkin sulit menyampaikan apa yang mereka rasakan,” ujar Saddad.
Proses pembuatan “Elegi” berjalan dengan cepat dan intensif. Dimulai pada September 2024, band ini mengadakan dua kali pertemuan awal untuk membahas konsep lagu sebelum masuk tahap workshop dan rehearsal hingga Oktober. Rekaman dilakukan di studio Vamos Records, Malang, dengan dukungan produser sekaligus sound engineer Yasa Wijaya.
“Workshop lagu ‘Elegi’ kami mulai dari awal bulan September 2024. Setelah dua kali meeting, kami langsung melanjutkan dengan membuat demonya dan rehearsal hingga bulan Oktober awal. Setelah itu, kami masuk tahap rekaman,” jelas Saddad.
Meski prosesnya tergolong lancar, Kingkong Milkshake sempat menghadapi tantangan dalam mencari notasi yang tepat untuk lagu ini. Berbeda dari metode mereka sebelumnya yang membawa ide awal ke workshop, untuk “Elegi” mereka memulai segalanya dari nol.
“Biasanya metode yang kami pakai adalah dengan modal lagu yang sudah direncanakan di dalam kepala. Tapi untuk single ini kami coba mulai semuanya dari nol tanpa membawa ide sebelumnya. Itu pengalaman baru bagi kami,” tambah Saddad.
Sebagai penutup tahun 2024, “Elegi” menjadi titik akhir yang kuat bagi perjalanan musik Kingkong Milkshake sebelum memasuki fase berikutnya, yakni peluncuran album penuh kedua yang direncanakan pada 2025. Meskipun proses penggarapannya cepat, band ini tetap berkomitmen menghadirkan karya yang menggambarkan keresahan kehidupan modern dengan cara yang menyentuh dan relevan.
“Melalui ‘Elegi,’ kami ingin memberikan pesan bahwa kita semua bisa bangkit dari luka, apapun bentuknya,” ujar Saddad mengakhiri.
Kini, “Elegi” telah tersedia di berbagai platform digital mulai 6 Desember 2024 atau di tautan ini.
Dengan single ini, Kingkong Milkshake berharap dapat terus menyampaikan pesan yang bermakna, sekaligus menjaga semangat pop-punk yang menjadi ciri khas mereka.