International
Kolaborasi Lintas Batas Ocean Flor Di Single “Never Let You Down”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/Ocean-Flor.jpg&description=Kolaborasi Lintas Batas Ocean Flor Di Single “Never Let You Down”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Duo dinamis Ocean Flor, yang terdiri dari Ralf Schmidt (Aera) dan Jesse Trinidad, kembali menghadirkan karya terbaru bertajuk “Never Let You Down”. Lagu ini menjadi puncak dari pengalaman bertahun-tahun dan eksplorasi kreatif yang sudah mereka lakukan.
Sebagai kolaborator yang telah menjalin ikatan yang kuat, Ocean Flor tidak hanya menciptakan musik, tetapi juga merajut dunia di mana melodi dan cerita mereka dapat hidup—sebuah dunia yang terinspirasi oleh dinamika kehidupan mereka di Andalusia, yang bergerak bolak-balik antara Gibraltar dan Málaga, serta pahit manis perjuangan yang terjadi di balik layar.
Selama beberapa tahun terakhir, Ralf dan Jesse telah menghabiskan waktu yang tak terhitung untuk terus menyempurnakan identitas musik mereka. Proses ini tidak hanya melibatkan pembentukan tim yang solid, tetapi juga menjalin persahabatan yang semakin kuat.
“Never Let You Down” mencerminkan perjalanan karir musik mereka, terinspirasi oleh rutinitas sehari-hari: perjalanan panjang di jalan raya, melintasi perbatasan, sesi studio di tengah malam, dan percakapan tanpa henti melalui pesan teks. Lagu ini menjadi saksi dari malam-malam tanpa tidur dan juga merupakan penghormatan untuk mimpi yang akhirnya mereka capai. “Ini adalah soundscape hidup kami,” ujar Ralf.
Uniknya, lagu ini justru tercipta dalam momen spontan. Semuanya dimulai pada suatu subuh di Málaga, ketika Ralf terbangun dengan melodi yang mengalir di pikirannya. Tanpa ragu, ia langsung merekam bagian synth dan mengirim pesan WhatsApp kepada Jesse, meminta rekaman beatbox. Hanya dalam beberapa menit, Jesse membalas dengan voice memo yang berisi ritme yang diminta. Begitulah fondasi lagu ini terbentuk—cepat, intuitif, dan penuh chemistry.
Proses kreatif semakin intens ketika Ralf berkendara dari Málaga ke Gibraltar untuk merekam vokal bersama Jesse. Dalam satu take tanpa filter, Ralf menyanyikan lirik “I’ll never let you down” dengan emosi menggumpal. Saat itu, ia sedang terburu-buru pulang untuk merawat kekasihnya yang sakit.
“Ada kejujuran dalam vokal itu yang sulit diulang,” tutur Jesse. Setelah vokal dan instrumental dasar selesai, Jesse kemudian menambahkan lapisan gitar yang memperkaya nuansa lagu.
Dalam pernyataan resmi, Ocean Flor menjelaskan bahwa “Never Let You Down” adalah perpaduan elegan antara elektronik ala Jerman, energi breakbeat Inggris, dan sentuhan ritmis khas Spanyol Selatan.
“Lagu ini lahir dari spontanitas, kolaborasi jarak jauh, dan janji nyata yang kami pegang,” tambah mereka. Tema jarak dan komitmen memang menjadi benang merah, mencerminkan dinamika duo yang kerap bekerja lintas kota—bahkan negara—untuk menciptakan musik.
Di balik kolaborasi ini, tersimpan kisah dua seniman dengan latar belakang berbeda yang menyatu melalui musik. Ralf Schmidt, yang berkarier solo dengan nama Aera, berasal dari Jerman dan menghabiskan tahun-tahun formatifnya di Berlin—pusat elektronik global.
Di sana ia mengasah kemampuan produksi hingga karyanya dirilis di label ternama dan tampil di klub-klub legendaris dunia. Pindah ke Málaga membawa warna baru dalam hidupnya, termasuk pertemuan tak terduga dengan Jesse Trinidad pada 2018.
Sementara itu, Jesse—yang besar di Gibraltar (enklaf Inggris di Spanyol Selatan)—terjun ke dunia produksi musik setelah studi di London. Ia menyatu dengan denyut nadi klub Inggris namun tetap terikat pada tradisi musik Andalusia yang kaya. Pertemuan keduanya di Gibraltar memantik sinergi artistik dan persahabatan yang terus berkembang.
Kolaborasi mereka adalah pertemuan dua dunia: lirik puitis Jesse yang terinspirasi lanskap Andalusia dan kehidupan pesisir, dipadukan dengan produksi melodis ala Ralf yang sarat nuansa elektronik.
“Musik kami adalah dialog antara budaya dan pengalaman kami,” jelas Jesse. Album-album sebelumnya seperti ‘Horizonte’ (2022), telah menunjukkan kemampuan mereka meramu ambiens, pop eksperimental, dan elemen etnik menjadi sesuatu yang unik dan segar.