New Tracks
Krokodils Hadirkan Karya Anyar, Angkat Tema Kematian Di Single Baru “27”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/04/Krokodils.jpg&description=Krokodils Hadirkan Karya Anyar, Angkat Tema Kematian Di Single Baru “27”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Band asal Pangkalpinang, Krokodils, kembali merilis karya terbaru mereka berjudul “27” di tahun 2025. Grup musik yang terdiri dari Delly (vokal), Frizki (gitar), Reza (bass), dan Akbar (drum) ini mengangkat tema filosofis tentang kematian dalam single terbarunya.
Menariknya, nama band yang terinspirasi dari merek celana dalam pria ini secara konsisten mengangkat isu-isu keseharian masyarakat, mulai dari problematika hidup, kisah cinta, hingga pertanyaan eksistensial: “apakah kematian adalah akhir dari perjalanan hidup atau justru awal dari kehidupan baru?”
Sebagai kelanjutan dari rilisan sebelumnya seperti “Berselancar Di Lautan Buaya” (2021) dan “Dari Aku Yang Tidak Bahasa Inggris” (2022), single “27” menjadi jembatan menuju proyek musik mereka di masa depan.
Delly Purnamansyah, vokalis sekaligus penulis lagu, menjelaskan bahwa konsep “27” lahir dari refleksi tentang keberanian manusia menghadapi ketidakpastian.
“Kami ingin mengeksplorasi perspektif yang jarang diangkat dalam musik populer. Kematian sering dianggap tabu, padahal itu bagian dari hidup. Lagu ini adalah usaha kami untuk membuka percakapan,” ujar Delly.
Dari segi musikalitas, Krokodils tetap mempertahankan warna khas yang mereka bawa di awal karier, namun dengan aransemen yang lebih dinamis. Frizki, gitaris band, mengungkapkan bahwa kolaborasi dalam proses kreatif kali ini sengaja dibuat lebih eksperimental.
“Kami menambahkan lebih banyak lapisan suara, terutama di bagian riff gitar dan ritme drum, agar lagu terasa ‘hidup’ tanpa kehilangan esensinya,” jelasnya. Hal ini sejalan dengan komentar Akbar, drummer yang menyebut bahwa “27” adalah titik balik menuju era baru. “Kami tidak ingin stagnan. Di single ini, ada energi segar yang mungkin akan terus kami kembangkan ke depan,” tambahnya.
Reza, sang pemain bass, menekankan betapa pentingnya harmoni antar-instrumen untuk menciptakan nuansa yang lebih dalam. “Bassline di lagu ‘27’ dirancang khusus untuk menyeimbangkan melodi vokal yang cukup berat. Kami ingin pendengar merasakan ketegangan sekaligus harapan,” ujarnya. Proses produksi, mixing, dan mastering dilakukan secara mandiri di Lebs Home Records, ruang rekaman sederhana yang menjadi pusat kreativitas mereka.
Selain menulis lagu, Delly juga merancang artwork untuk single “27” yang kaya akan simbolisme. Gambar sampul menampilkan ilustrasi buaya yang mencolok, dengan judul single ditulis menggunakan huruf Arab.
Krokodils dikenal sebagai grup musik yang berani mengangkat tema-tema yang tidak biasa. Sejak awal berdiri, mereka konsisten menyuarakan ide-ide yang dekat dengan pendengar, meskipun disajikan dengan sudut pandang yang unik.
Single “27” kini sudah tersedia di berbagai platform musik digital. Menanggapi antusiasme pendengar, Frizki berharap lagu ini bisa menemani momen refleksi bagi mereka. “Kami tidak memaksa orang untuk setuju dengan pandangan kami. Yang terpenting, musik ini bisa memicu mereka untuk bertanya dan mencari jawaban sendiri,” jelasnya.
Sementara itu, Akbar menambahkan, “Jika sebelumnya kami banyak bercanda lewat lagu, di ‘27’ kami lebih serius. Tapi jangan khawatir, kami tetap menyisipkan semangat ‘bersenang-senang’ ala Krokodils di balik lirik yang mendalam.”
Sebagai penutup, Delly menyampaikan pesan : “Terima kasih kepada semua yang telah setia mendukung. Mari terus berlayar di ‘jalur buaya’—jalan yang mungkin tidak biasa, tetapi penuh kejutan.”
Dengan “27”, Krokodils tidak hanya memperkaya diskusi tentang kehidupan dan kematian, tetapi juga membuktikan bahwa musik independen Indonesia tetap mampu menghadirkan kedalaman tanpa kehilangan identitas. Nantikan karya-karya berikutnya!