HARDCORE ROMANCE TOUR : Tur Pamungkas 9 Kota. Baca Infonya Disini×
Connect with us

Articles

Kurt Ballou, Sosok Jenius Musik Keras Internasional

Dipublikasikan

pada

Sedikit menoleh kebelakang, tepatnya di penghujung tahun 2012 dan 2013, banyak majalah musik dan portal penyiar berita musik menulis tentang daftar album metal/rock/hardcore/punk terbaik versi mereka. Beberapa diantaranya yang paling banyak dipilih oleh pembaca maupun pemilihan langsung oleh sang kurator ternyata berangkat dari satu tempat yang sama.

Album-album seperti De Vermis Mysteriis (High On Fire, 2012) Harmonicraft (Torche, 2012), All We Love We Leave Behind (Converge, 2012), Bushcraft (Baptists, 2013), Fever Hunting (Modern Life Is War, 2013), Eros/Anteros (Oathbreaker, 2013), Serpents Unleashed (Skeletonwitch, 2013) sampai From Parts Unknown (Everytime I Die, 2014) dan Blissfucker (Trap Them, 2014) memenuhi deret album terbaik tahun 2012, 2013 dan 2014.

Seluruhnya di produseri oleh Kurt Ballou, gitaris Converge dan pemilik God City Studio. Kurt memang dikenal sebagai musisi serba bisa. Selain aktif bermusik bersama band kebanggaannya, Converge, Kurt juga tercatat memiliki beberapa side project seperti The Huguenots, Kid Kilowat dan Supermachiner.

Nama besar Kurt Ballou pun mencatatkannya sebagai salah satu musisi yang paling sering berkolaborasi dengan band lain. Uniknya, ketika menjalani proyek kolaborasi tersebut, Kurt tidak melulu memainkan gitar yang merupakan instrumen utamanya.

Tahun 1998 ketika bekerjasama dengan Cave In untuk album Until Your Heart Stops, Kurt hadir memainkan perkusi. Kurt bermain saxophone pada tahun 2007 bersama Animosity di album Animal, sampai album We Are Above You milik Clouds, disana Kurt Ballou menunjukan kelasnya sebagai seorang multitalenta dengan mengisi instrumen synthesizer.

Sebagai seorang produser dan penata teknis rekaman untuk band-band keras berkelas, Kurt Ballou sudah memulai bisnisnya ini hampir dua dekade lalu. Mosquito Control (Isis, 2001), You Fail Me (Converge, 2004), Witness (Modern Life Is War, 2005), Black Thunder (Doomriders, 2005), Traitors (Misery Index, 2008) Songs To Scream At The Sun (Have Heart, 2008) adalah beberapa rilisan yang melambungkan nama Kurt Ballou sebagai salah satu juru studio paling mutakhir seantero Amerika Serikat pada masa awal berkarir sebagai produser musik.

Bahkan band Kvelertak rela menghabiskan waktu cukup lama dan terbang jauh-jauh dari belantara Stavanger di Norwegia menuju Salem, USA, untuk merekam album kedua mereka, Meir, bersama Kurt Ballou di God City Studio. Hasilnya sungguh nyata, nama mereka kian pesat melonjak karena Meir sukses terpilih sebagai satu dari sekian album di daftar Best Metal Album 2013 versi majalah Rolling Stone.

Diklaim sebagai salah satu suksesor metalcore dunia, Kurt Ballou ternyata mengidolai band-band seperti Metallica, Cro-Mags, Agnostic Front hingga Fugazi. “Saya tidak pernah bicara bahwa Converge lah yang memulai memainkan genre metalcore. Kami bisa dibilang sebagai generasi awal yang tumbuh dengan thrash metal a la Metallica dengan eksplorasi lebih dalam kepada hardcore punk dan skateboard. Saat itu juga banyak band lokal seperti Slapshot, Terminally Ill juga DYS. Saya rasa kami memiliki intensitas dan motivasi yang sama,” ungkap Kurt kepada Music Radar beberapa waktu silam.

Kurt Ballou bersama Converge telah menghasilkan beberapa terobosan-terobosan mutakhir untuk dunia musik keras di dunia. Mereka disebut-sebut sebagai kawin silang sempurna antara musik noise dengan aroma thrash metal dan campuran hardcore yang padat. Converge juga sempat dianugerahi gelar sebagai Most Original and Innovative Band From Punk Underground oleh situs musik internasional Allmusic.

Kini, Kurt Ballou kian disegani baik sebagai gitaris dengan sound paling raw dan juga seorang produser yang jenius. “Ketika kamu memainkan instrumen dan menyiapkan instrumen tersebut secara maksimal adalah dua hal yang lebih penting dari si instrumen itu sendiri,” petuah bijak yang keluar dari mulut seorang Kurt Ballou untuk para pemain band dan calon produser.

photo: antisleep.com

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *