New Albums
LOVE IS Perkenalkan Album Kedua ‘Made to Believe’ Kolaborasi Dengan Demajors

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/LOVE-IS.jpg&description=LOVE IS Perkenalkan Album Kedua ‘Made to Believe’ Kolaborasi Dengan Demajors', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Setelah merilis album perdana pada 2023, grup musik jazz LOVE IS kembali menghadirkan karya terbaru bertajuk ‘Made to Believe‘ melalui kolaborasi dengan label demajors.
Kini beranggotakan empat personel, formasi mereka terdiri dari pendiri sekaligus komposer dan pemain bas Jason Mountario, pianis Sri Hanuraga, penabuh drum Kelvin Andreas, serta pemain saksofon Rainer James.
Album ini menjadi bukti eksplorasi musikal mereka yang kian matang, merekam dinamika panggung lewat pertunjukan perdana di malam kedua Salihara International Performing Arts Festival 2024.
Delapan komposisi yang tercatat dalam album ini, antara lain “One Big if”, “Fetus Fantasy”, “Spoiled Spoilers”, hingga “Kindergarten”, dihadirkan sebagai hasil rekaman langsung dari pementasan. Karya-karya tersebut menonjolkan kebebasan berimprovisasi yang terstruktur, dikombinasikan dengan materi lirik yang liar dan penuh eksperimen.
Menurut Sri Hanuraga, proses penciptaan lagu-lagu ini menuntut intensitas fisik dan mental tinggi dari para musisi. “Made to Believe seolah menentang hal-hal praktis dan instan. Durasi panjang serta kompleksitasnya justru menjadi tantangan bagi pendengar untuk tidak sekadar menangkap makna, tapi meresapi setiap lapisan emosi,” ujarnya.
Konsep album ini mengusung filosofi unik di balik kata “Believe”, yang disebut sebagai postscript atau catatan akhir. Jason Mountario menggambarkannya sebagai entitas atau ruang imajinatif yang mengajak pendengar “mengalami” alunan musik, bukan sekadar “mengerti”.
“Ini seperti taman bermain: pendengar bebas mengeksplorasi sensasi dan interpretasi tanpa terikat pada definisi baku,” jelasnya. Pendekatan ini tercermin dari aransemen yang dinamis, memadukan harmonisasi saksofon yang menggugah, ritme drum yang tak terduga, serta melodi piano yang kontemplatif.
Album ‘Made to Believe’ telah tersedia di platform musik digital sejak 21 Februari 2025, dengan rencana peluncuran versi CD dalam waktu dekat. Kehadirannya diharapkan mampu menyuntikkan nuansa segar dalam khazanah musik Indonesia, terutama di genre jazz yang kerap dianggap elitis.
“Kami ingin membuktikan bahwa jazz bisa dinikmati oleh siapa saja, asalkan mereka terbuka untuk merasakan setiap dentuman nada sebagai pengalaman personal,” tambah Rainer James.
Kolaborasi dengan demajors dinilai tepat untuk memperluas jangkauan karya LOVE IS, mengingat reputasi label tersebut dalam mendukung musisi independen. Album ini tidak hanya menjadi monumen atas pementasan mereka di Salihara, tetapi juga penanda evolusi musikal grup yang berani keluar dari pakem konvensional.
Sebagai penutup, Sri Hanuraga berharap album ini dapat menginspirasi pendengar maupun musisi muda untuk terus bereksperimen. “Ketika kita berani melepaskan batasan, di situlah kebaruan tercipta,” pungkasnya.
Dengan semangat tersebut, ‘Made to Believe’ hadir sebagai undangan untuk menyelami jazz dengan perspektif yang lebih intim dan personal.