Flash News
No Man’s Land dan The Young’s Boot Rilis Vinyl Untuk 100 Tahun Kota Malang
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2014/08/malang-skinhead.jpg&description=No Man’s Land dan The Young’s Boot Rilis Vinyl Untuk 100 Tahun Kota Malang', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Dalam rangka merayakan 100 tahun kota Malang [1914-2014], pionir musik oi!/skinhead asal kota Malang, No Man’s Land, mengajak kolega sekotanya, The Young’s Boot, untuk merilis album split dalam format vinyl berukuran 7 inci. Rilisan yang dikasih tajuk Malang Skinhead ini juga menjadi penanda 20 tahun eksistensi No Man’s Land di dunia musik.
Rekaman tersebut dirilis dan diedarkan oleh Aggrobeat, sebuah label rekaman asal Belanda. Sebelumnya, Aggrobeat juga sudah bekerjasama dengan No Man’s Land saat merilis album The Best of 1994-2012, serta kompilasi Oi! Made In Indonesia yang berisi 25 lagu karya dari 13 band oi!/skinhead asal Indonesia.
Malang Skinhead total hanya berisi empat lagu. No Man’s Land menyumbangkan tembang “Death and Taxes” dan “Forgotten In Life”, sementara The Young’s Boot memainkan “Death Or Glory” dan “Malang Skinhead”. Dua lagu terakhir dari masing-masing band tersebut memang liriknya menceritakan tentang kehidupan bermusik dan skena subkultur anak muda di kota asal mereka.
No Man’s Land merupakan band asal Malang yang pertama kali merilis album/demo kepada publik underground lokal. Pada tahun 1995, No Man’s Land sudah memproduksi album Separatist Tendency secara mandiri dan memasarkannya secara gerilya. Sejak itu, karir bermusik mereka terus berlanjut dan cukup produktif merilis berbagai karya rekaman. Hingga saat ini, diskografinya sudah mencapai 10 album, ditambah dengan sejumlah proyek kompilasi yang dirilis oleh berbagai label rekaman, dari dalam dan luar negeri.
Sementara, The Young’s Boot adalah band muda yang dari gaya bermusiknya bisa dibilang terinspirasi oleh No Man’s Land. Band yang digawangi oleh empat anak muda itu pantas disebut sebagai generasi baru pengusung oi!/skinhead di kota Malang dengan talenta yang menjanjikan.
“Sebentar lagi No Man’s land juga bakal rilis album split 7” EP dengan band asal Inggris, Surgery Without Research. Itu sudah proses duplikasi, cuman belum sampai ke Indonesia aja,” jelas vokalis/gitaris No Man’s Land, Didit, tentang rencana mereka selanjutnya. “Akhir tahun ini kita akan rilis album baru lewat label Aggrobeat juga. Materi lagunya udah kami kirim ke Belanda, sekarang masih dalam proses mixing dan mastering.”
Mulai dari desain sampul hingga konsep lagu, proyek split Malang Skinhead juga menunjukkan dedikasi serta kecintaan dua band itu, No Man’s Land dan The Young’s Boot, terhadap kota asal mereka.
“Let’s do the spirit to work,
Malang Skinhead proud of yourself,
Malang Skinhead proud of your town!”
The Young’s Boot, Malang Skinhead
**Untuk distribusi Indonesia, Malang Skinhead 7” EP bisa dipesan melalui @koalisinada
Untuk katalog dan diskografi komplit lainnya silahkan cek http://aggrobeatblog.wordpress.com/