Music News
Mati Di Saturnus Memaknai Ketidakpastian Hidup Dalam Rangkaian Tur “Tourbulensi”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/07/Mati-Di-Saturnus-Tourbulensi.jpg&description=Mati Di Saturnus Memaknai Ketidakpastian Hidup Dalam Rangkaian Tur “Tourbulensi”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Setelah sempat tertunda beberapa kali dari yang diagendakan, kini Mati Di Saturnus akhirnya benar-benar mewujudkan perjalanan turnya. Tur ini diberi tajuk “Tourbulensi”, berasal dari kata “turbulensi” yang menurut KBBI adalah kedaan terganggu karena perubahan yang tidak dapat diprediksi.
Tajuk ini dianggap Aril sebagai representasi atas apa yang biasa dialami manusia selama masa hidupnya di dunia, khususnya saat mengalami kondisi berada di atas namun tidak benar-benar di atas karena mengalami gangguan yang tidak dapat diprediksi dan dikontrol sehingga timbul potensi cukup besar untuk jatuh dari ketinggian.
Ketidakpastian dalam turbulensi ini juga dianggap Aril sebagai representasi keadaan hidup manusia yang benar-benar hidup. Sebagaimana manusia dewasa, keterbatasan dan kesempitan waktu juga menjadi kendala dalam menjalankan agenda:
“Agenda tur ini sempat tertunda karena alasan klasik, yaitu kendala sumber daya dan pekerjaan”, tutur Aril
Tourbulensi mengkampanyekan apa yang disuarakan Mati di Saturnus dalam album debut dan sophomorenya, Balada Orang-Orang Piknik (2020) dan Menyedihkan (2023), yang berisi beberapa kumpulan cerita fiktif yang pilu dan lirik yang mengandung pesan teistik, nihilistik, inferioritas dan ironi. Tur ini akan dilaksanakan dalam format penampilan solo maupun full band oleh Mati di Saturnus mulai Juli 2024 sampai Agustus 2024.
Selama perjalanan Tourbulensi, kegiatan yang akan dilakukan Mati Di Saturnus tidak hanya melakukan penampilan musik membawakan kedua albumnya, namun juga diselingi talk show tentang karya dan proses pembuatannya. Tak lupa, Mati Di Saturnus telah menyiapkan merchandise khusus untuk Tourbulensi berupa T-Shirt eksklusif.
Walaupun tidak menutup kemungkinan keterlibatan sponsor, secara berani Mati di Saturnus akan menjalani keadaan turbulensi tersebut dengan melakukan tur tanpa menunggu sponsor masuk untuk ikut andil mendukung kestabilan finansial perjalanan Tourbulensi.
Bagi Mati Di Saturnus akhir tur bukan berarti waktu bersantai-santai. Setelah usai agenda tur, Mati Di Saturnus akan melanjutkan proses produksi video musik.
“Rencananya setelah usai menjalani tur, Mati Di Saturnus akan merilis sebuah video musik, “ ungkap Aril
Destinasi dan jadwal untuk Tourbulensi yang sudah dipastikan yaitu 9 Juli dimulai dari Kota Blitar, kemudian 10 Juli, Jember, 11 Juli, Banyuwangi, 12 sampai 13 Juli, Pulau Bali di mana dari Blitar sampai Pulau Bali dilakukan dalam solo set.
Kemudian rehat sejenak hingga tanggal 17 Agustus, Mati Di Saturnus memulai kembali perjalanan di Lumajang dalam format Full Band. Kemudian Aril kembali rehat sampai tanggal 23 Agustus melakukan tur lagi ke Kediri, berlanjut 24 Agustus di Kota Surakarta, 25 Agustus di Yogyakarta, kemudian rehat kembali.
Mati Di Saturnus menutup Tourbulensi pada tanggal 27 Agustus hingga 29 Agustus di mana tanggal 28 dan 29, Mati Di Saturnus akan menjalaninya bersama rekan yang juga asal Malang, Adi Alam.