Linkin Park : FROM ZERO WORLD TOUR 2025 Baca Infonya Disini×
Connect with us

Gigs Buzz

Merayakan Matahari Pertama Di 2024 Bersama Kunto Aji

Diterbitkan

pada

Konser Urup

Musik pertama di 2024 segera dimainkan, sri panggungnya Kunto Aji. Semuanya diundang datang ke Jogja!

Kunto Aji akan langsung mengawali jadwal manggungnya di hari pertama tahun 2024. Pada 1 Januari 2023, pagi hari, ia menggelar Konser Urup: Matahari Pertama di 2024. Tidak seperti biasanya, pertunjukan akan digelar di pagi buta. Menu terbaik yang akan disajikan adalah bersama-sama menikmati matahari pertama di tahun yang baru. Tuan rumahnya alam.

Pertunjukan ini sendiri merupakan kolaborasi antara Rancang Rencana & Seraya Live dengan mengambil tempat di Asram Edupark, Sleman, Jogjakarta. Menurut rencana, pertunjukan akan dimulai pukul 05.00 WIB.

Ini sudah direncanakan sejak tahun 2020, kepotong pandemi. Saya ingin bikin pertunjukan di pagi hari, tepat di hari pertama di tahun yang baru,” ujar Kunto Aji membuka penjelasan.

Kunto AjiIde pertunjukan itu sempat diredam karena ruang dan waktunya belum memungkinkan. Ketika industri hiburan sudah berlangsung dengan kecepatan tinggi, ia kemudian bisa diwujudkan. Kebetulan, momentumnya pas dengan baru dirilisnya album Pengantar Purifikasi Pikir, album penuh ketiganya.

Isu bertumbuh dan menjadi lebih dewasa adalah dua hal yang dikandung oleh album tersebut. Manifestasi konsep itu, bisa dirasakan lewat sejumlah aksi yang telah disusun oleh Kunto Aji.

Bertumbuh jadi satu tema besar yang semoga sesuai dengan perjalanan albumnya. Kita biarkan dia bertumbuh liar mencari mataharinya untuk menentukan hidupnya ke arah mana nanti. Sesuatu yang kita belum tahu seperti apa,” katanya.

Di pertunjukan nanti, yang jadi materi utama ya album terbaru. Ia akan jadi sajian utama. Namun, kita juga akan menghadirkan materi-materi dari album sebelumnya. Termasuk beberapa kejutan yang disimpan sampai hari pertunjukan nanti. Pertunjukannya panjang,” tambahnya lagi.

Konser Urup: Matahari Pertama di 2024 menjadi tidak umum layaknya pertunjukan musik lainnya, karena memilih pagi sebagai waktu beraksi. Ada alasan khusus bagi Kunto Aji tentang hal ini.

Sebenarnya sederhana: Isu utamanya bangun pagi. Bangun di pagi hari dan tidur lebih cepat di hari sebelumnya itu sangat bermanfaat untuk badan manusia. Sangat baik untuk kesehatan mental dan tubuh. Untuk bisa menyongsong matahari pagi, ya paling penting benerin jam tidur dulu. Ini adalah upaya simbolik untuk diri sendiri, guna membuat hidup jadi lebih baik siklusnya,” paparnya.

Bersisian dengan alam adalah pilihan yang juga secara sadar diambil untuk pertunjukan ini. Ini juga merupakan sebuah simbolisasi pesan yang coba disampaikan kepada publik. Kunto Aji melanjutkan, “Kita kadang lupa, bahwa sebagai puncak dari rantai makanan, manusia sering merasa bahwa dunia ini diciptakan hanya untuk kepentingan dia. Sedangkan alam itu menunjukan banyak hal, ia berbicara pada kita dengan cara-caranya, memberikan peringatan-peringatan. Kalau dia sudah tidak bisa dihuni lagi, ya planetnya masih ada. Yang nggak ada itu kita, manusia. Narasinya bukan menyelamatkan bumi, tapi menyelamatkan kehidupan manusia. Berdampingan dengan alam itu penting, karena yang akan punah itu kita. Bukan alamnya.”

Ruang terbuka Asram Edupark memberi gelanggang yang sempurna untuk penyelenggaraan konser ini. Selain pertunjukan musik, juga akan diselenggarakan Pasar Urup, yang mempertemukan pengunjung dengan banyak pelaku bisnis lokal.

Ada spirit berpihak pada ekosistem juga. Pasarnya akan mengangkat produk lokal yang nggak biasa ditemui sehari-hari. Jadi, bisa saling bertemu di pertunjukan ini,” ucapnya lagi.

Tiket untuk pertunjukan ini sudah bisa dibeli di aplikasi Goers. Ada dua paket yang ditawarkan; Purifikasi Pikir (hanya tiket masuk) seharga Rp.175.000 dan Tanda Purifikasi Pikir (termasuk art print dan kalender Urup 2024) seharga Rp.275.000.

Segera bikin rencana dan pastikan kamu menyaksikan pertunjukan ini. Datanglah ke Jogjakarta, saksikan matahari pertama di 2024 bersama-sama.

“Semoga ini jadi monumen yang bisa kita kenang bersama-sama di masa depan,” tutup Kunto Aji. (*)

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *