Articles
Music Traveling: Iceland Airwaves (part 2)
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2013/12/islandia.jpg&description=Music Traveling: Iceland Airwaves (part 2)', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Music Traveling: Agus Makkie, Wisdom Traveler at Iceland Airwaves (part 1)
Menonton Band Dikta di suasana outdoor di luar media center ini mengasyikkan, ditambah angin dingin dan salju yang turun, penonton pun masih antusias dan bergoyang di cuaca yang extreme ini.
Salah satu momen yang tak terlupakan adalah saya diundang masuk ke dalam Eldhus untuk menyaksikan band legendaris reggae Iceland, Hjalmar. Di dalam rumah kecil itu hanya boleh muat 4 orang saja, no photo ataupun video. Tapi kami dikasih kesempatan untuk memotret dan merekam sebentar sebelum on-air. Ide ini dibuat oleh Inspired by Iceland dan disiarkan melalui website serta big screen yang ada di dinding Center Hotel.
Menyenangkan sekali berada di dalam Eldhus dan menikmati santainya mereka serta musik mereka yang walaupun reggae tapi masih terdengar khas Iceland, bukan meniru-niru Bob Marley ataupun Jamaican style. Setelah itu kami di interview Inspired by Iceland crew serta foto-foto bersama Hjalmar.
Perut terasa lapar dan saya pun makan malam kambing dan minum soda di Grill Hussid, maklum… mulai masuk angin.
Perjalanan kami lanjutkan ke Harpa, untuk menyaksikan Ulfur di Harpa Kaldalon, Musik mistis elektronik eksperimentalnya sangat menyita tensi saya, dan saya akui ini juga music alternative yang keren. Kemudian saya lanjutkan menonton Magnus Leifur yang membawakan alternative rock yang enerjik serta terasa baru style ini terdengarnya.
Saat keluar untuk merokok kami bertemu dengan Supervisor Audio Engineer dari Harpa yang meminta rokok kretek, sampai-sampai dia batuk seperti kena ganja. Kami juga dikenalkan dengan teman-temannya dari Channel II TV Reykjavik, member band Nora yang baik memberikan CD musik Nora. Wah makin banyak ketemu teman-teman baru.
Kami berjalan kembali untuk menuju IDNO yang lumayan jauh untuk menonton Soley dan Prinspolo tapi antriannya begitu panjang dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang dan beristirahat.
Reykjavik, 1 November ‘12
Cuaca kali ini agak bersahabat namun tetap dingin juga, namanya juga Iceland… wajarkan kalo memang dingin.
Saya berjalan kaki menuju KEX Hostel untuk melihat Olafur Arnalds. Ketika saya datang suasana sudah penuh sesak, dan saya mendapatkan posisi foto dan rekam video yang agak tanggung (makanya datang lebih awal ya supaya dapet best spot). Sambil merekam pertunjukan Olafur saya sempat menangis ketika dia memainkan lagu Ljósið (The Lights). Kok bisaaa sihhh?
Setelah show dia di lobby KEX Hostel selesai saya kebetulan berpapasan dengan Olafur dan saya langsung say hello, saya dari Indonesia… Dia jawab “Find me in 20 minutes”.
Kemudian saya beristirahat sebentar di halaman belakang KEX Hostel sambil menunggu waktu. Saat yang tepat saya kembali lagi ke artist room dimana Olafur sudah selesai makan siang, saya menyapa dia dan memberi tahu tentang e-mail yang saya kirim ke dia, Olafur pun minta maaf ngga bisa balas e-mail saya karena kesibukan tour Eropa yang dia lakukan bulan lalu. Namun dia sangat bersedia untuk di interview. Sungguh baik sekali orang ini.
Saya interview Olafur Arnalds dengan lancar walaupun saya harus menyiapkan kamera dan mic sendiri serta mewawancarai dia sehingga obrolan serasa lebih nyaman.
Dia sangat senang sekali bertemu saya yang jauh-jauh dari Indonesia untuk ngobrol bersama dia. Kami pun berpisah karena dia akan berangkat lagi menyiapkan diri untuk show berikutnya di tempat lain.
Kemudian kami makan siang, agak telat, di sebuah resto burger di tepi jalan dekat scenic area di Reykjavik, tepat di seberang KEX Hostel.
Kembali ke KEX Hostel, untuk masuk ke dalam harus sedikit berjuang karena sudah penuh sesak dengan orang yang menonton Apparat Organ Quartet, akhirnya saya dapat spot namun susah juga untuk mencari angle yang bagus dan mengoperasikan kamera serta mengganti lensanya.
Jadi saya mengambil gambar seadanya serta merekam apa yang bisa saya rekam saja. Berada di situ dan menikmati musik dari Ulfur Eldjarn bersama teman-temannya sangat mengasyikkan, musik yang keren dan semua dari organ plus pemain drum.
Hilhur manager Apparat Organ Quartet memberi info bahwa mereka belum bisa interview. Tapi saya melihat Ulfur Eldjarn dan teman-temannya mengemasi barang mereka sendiri-sendiri tanpa crew. Saya sempat menghampiri Ulfur Eldjarn dan berkenalan, memberi kartu nama demajors yang sudah saya siapkan.
Saya bertahan di KEX Hostel untuk melihat pertunjukan selanjutnya, yes, it is Hjalmar. Again! Saya bersalaman dengan mereka karena sudah kenal sebelumnya seperti layaknya teman dan mengobrol.
Pertunjukan mereka sempat saya rekam semua dengan baik karena mendapatkan spot yang enak dan bebas sambil nge-beer, dan juga ada featuring idola saya, Jimi Tenor yang memainkan saxophone.
Kemudian saya berjalan menuju Dolly untuk menghadiri party nya Reyka Vodka dan Filter Magazine, di sana sebentar bertemu teman-teman media dari US, Mexico dan Brazil. Saya dikenalkan pada Tonik (Anton Kaldal).
Setelah itu dengan tenaga yang ada saya menuju Sirkus Port karena udara sangat dingin sekali malam itu ditambah dengan angin yang kuat. Sampai disana saya menonton Hermigervill bermain elektro dengan bebas dan sangat fun dengan penontonnya.
Saya menghampiri Hermigervill setelah dia main dan dia bilang kamu teman saya dari Indonesia yang kedua, yang satunya ada di Belanda. Meet me at Facebook he said.
Setelah itu saya melihat-lihat sound-check nya Elektro Guzzi dan bertemu Reini (booking agent, ink music) yang sangat baik dari Austria. Saya menonton gig Elektro Guzzi yang keren dan enerjik di saat udara dan angina yang sangat dingin.
Setelah merekam penampilan mereka di Sirkus Port itu saya dapat kesempatan untuk interview mereka. Interview berjalan sangat lancar setelah kita mencari tempat yang tepat untuk ngobrol. Elektro Guzzi tampak sangat senang dengan materi interview saya (Thanks to Mas Yoodi Djimar), kata Reini, biasanya band ini agak susah dengan para jurnalis, tapi kali ini mereka senang sekali dengan interview saya. Setelah itu saya pun pulang kembali ke guesthouse.
Reykjavik, 2 November ‘12
Saya berjalan menuju Iceland Airwaves ’12 Media Centre, di Center Hotel, Reykjavik 101. Saya mengikuti tour media dan berkenalan dengan teman-teman baru media dari berbagai negara.
Perjalanan ke studio Sigur ros, museum pemenang nobel dan berenang di laut dingin dibatalkan karena faktor cuaca, sehingga kami hanya mapir ke kolam renang di sekitar kota dan mendengarkan Elin Ey menyanyi beberapa lagu.
Kemudian kami menuju City Hall dalam cuaca yang buruk karena dampak badai Shandy dari Amerika telah melewati Iceland. Di city hall kami bertemu dengan menteri kebudayaan yang ngobrol dengan santai, kemudian walikota Reykjavik datang dan memperkenalkan diri dan bercerita tentang pandangan dia bersama the best party yang dia buat serta bagaimana dia running the city of reykjavik.
Kemudian saya menuju ke Opera House reykjavik untuk menikmati Reyka Vodka Party dan kemudian menonton Mugison Show bersama Cheek Mountain Thief, Sindri dari Sin Fang, Mr Silla, dan Bartonar Kallarkor Kaffibarsins dengan konduktor Jon Svavar Josefsson.
Setelah itu saya menuju Harpa lagi untuk menonton Apparat Organ Quartet di Harpa Silfurberg dan Shiko-shiko last show di Harpa Kaldalon. Pada saat akan pulang karena sudah mulai larut, saya kembali bertemu Olafur Arnalds dan kamipun bersalaman dan say goodbye.
Oleh Agus Makkie