Connect with us

Album Review

Octopuz – EP Part II: Distorsi Tebal Untuk Tangan Yang Mengepal

Diterbitkan

pada

octopuzBergerak bersama bagaikan tentakel, deretan pemuda pengagum southern stoner rock asal Semarang, Octopuz, merilis EP Part II yang cukup berbahaya. Membius halus lewat 6 materi paling hangat. Haryo Prahasto (vokal), Novelino Adam (bas), Brury Prasetyo (gitar), Gatot Jatmiko (gitar), serta Syamsa Rakka (drum) tahu betul bagaimana cara memancing para pendengar musik mereka untuk ber-headbanging sambil menghembus asap tebal.

Mendengarkan EP Part II ini, Octopuz seakan mengajak para headbanger kedalam sebuah rock show sempit yang lekat dengan aroma bir dan asap mengepul memenuhi ruangan. Materi tebal nan merapat dari Octopuz memang sangat menggambarkan bagaimana sebuah gig kecil penuh keringat dan koor massal untuk bersenang-senang bersama.

Nomor instrumental mengangguk berjudul “Ranah Tandus“, Octopuz menghentak lewat amunisi pertama, tepat sebagai pembuka. Down hingga Komunal era Hitam Semesta terasa cukup kental mempengaruhi tembang “Purifikasi Dosa Semesta“. Rotasi riff meliuk serta lick gitar yang menggigit menjadi kekuatan lagu ini.

Dilanjutkan berturut-turut dengan “Distorsi“, “Kontradiksi Eksistensi” sampai “Diorama“, Octopuz mengajak kita untuk tancap gas. Tiga repertoar band kota Atlas ini mengingatkan kita bahwa High On Fire memang memiliki penggemar besar di ranah musik lokal.

Drum yang merentet, bassline tebal, vokal serak ala Doddy Hamson atau Matt Pike cukup membius para “stoner rockers” untuk membuat circle pit dan kepalan tangan mengudara. Hamzah dari Retorika didapuk oleh Octopuz untuk menemani mereka di lagu “Manusia dan Serigala“. Octopuz berani menambahkan unsur rap rock kedalam distorsi kotor.

Memang, belakangan ini musik rock lokal sedang dipenuh sesaki oleh band-band yang mengusung sub genre dari heavy metal ini. Southern atau stoner rock sedang mendapat atensi cukup besar.

Walaupun pemilihan riff yang terkesan itu-itu saja atau monoton, Octopuz cukup layak dikatakan sukses dalam mengaplikasikan southern rock yang “pada faedahnya” kedalam keragaman warna musik di Semarang.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *