New Tracks
“Pelican Cove”, Single Perkenalan Dari Beltigs
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/11/Beltigs.jpg&description=“Pelican Cove”, Single Perkenalan Dari Beltigs', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Band pendatang baru asal Bandung, Beltigs, resmi meluncurkan single debut mereka berjudul “Pelican Cove” pada Kamis, 7 November 2024. Beltigs beranggotakan empat musisi, yaitu Naufal Azhari yang akrab disapa Domon (gitar), Ferdy Destrian (gitar), Brez (bass), dan Teguh Indra Putra (drum).
Meski Beltigs baru dibentuk, anggota-anggotanya bukanlah sosok asing di ranah musik indie Bandung. Brez, contohnya, merupakan pendiri Lisdia Records, label yang menaungi berbagai band indiepop di Bandung. Ferdy Destrian, sang penulis lagu utama, sebelumnya terlibat dalam band Sunny Summer Day. Teguh Indra Putra pernah tergabung dengan band Perfect Angel, sedangkan Domon merupakan anggota band Mountain Moves, yang cukup dikenal di Bandung dengan beberapa karya apiknya.
Menurut Brez, Beltigs terbentuk dari pertemanan dan tongkrongan. “Awalnya, saya hanya ingin punya band karena di sekitar saya banyak teman yang aktif bermusik,” ujar Brez singkat.
Pada awalnya, Beltigs hanya beranggotakan dua orang, yaitu Brez dan Domon, namun kemudian Ferdy bergabung setelah mereka mencari vokalis. “Mereka membutuhkan seseorang yang bisa menyanyi, dan akhirnya saya bergabung,” kata Ferdy.
Single debut mereka, “Pelican Cove”, menjadi ajang perkenalan Beltigs kepada publik. Lagu ini memperkenalkan pendekatan musik pop yang diwarnai dengan elemen melankolis serta kisah-kisah pahit dalam kehidupan sehari-hari. “Kami ingin merayakan tema pop yang tidak sempurna, penuh kisah kelam dan perasaan pahit,” kata Brez tentang konsep musik mereka.
Dalam hal lirik, Ferdy Destrian mengeksplorasi tema kekalahan dalam kisah cinta, menyuguhkan sisi yang relatable bagi banyak pendengar, selaras dengan gaya band-band indie pop lainnya yang menggambarkan perasaan melankolis dan kerentanan manusia.
“Pelican Cove” adalah lagu yang terinspirasi dari sebuah film, menceritakan seorang karakter yang berusaha keras mengejar mimpinya—mulai dari mengejar uang, popularitas, hingga tempat tinggal yang disebut “Pelican Cove” dalam waktu singkat 547 hari.
Meski penuh ambisi, karakter dalam cerita ini akhirnya kalah dan harus merelakan segalanya yang berujung sia-sia. “Kami mencoba menerjemahkan musik pop yang kami dengar selama ini, dengan beberapa chord gelap di beberapa bagian,” jelas Naufal.
Ke depannya, Beltigs berencana merilis mini album melalui Disaster Records pada akhir tahun 2024. Mini album ini akan terdiri dari lima lagu, dengan “Pelican Cove” sebagai lagu perkenalan. “Mudah-mudahan ini bisa jadi awal yang baik untuk kita semua,” ujar Naufal.
Menurut Brez, meski mereka masih menjajaki arah musik mereka, ada keinginan besar untuk membawa karya Beltigs ke panggung internasional melalui tur. Bagi mereka, membentuk band ini bukan hanya pengisi waktu, tapi juga wadah untuk mengejar cita-cita yang lebih luas.
Dengan single pertama ini, Beltigs mengajak pendengar untuk mengenal mereka lebih dalam. Ini barulah permulaan dari kisah yang panjang, dan Beltigs siap melanjutkan cerita panjangnya nanti di belakang.