Connect with us

International

PUNCHBAG Luncurkan Debut Single “Fuck It” Di Bawah Label Mute Records

Profile photo ofamelia

Diterbitkan

pada

Photo by Kitty Quinton

Duo saudara kandung Clara dan Anders Bach, yang dikenal dengan nama PUNCHBAG, resmi memulai petualangan musik mereka dengan merilis single perdana berjudul “Fuck It” di bawah label legendaris Mute Records. Lagu berdurasi dua menit ini menyuguhkan kombinasi musik pop yang ambisius, kacau, namun penuh semangat, mencerminkan karakter mereka yang tak ingin setengah-setengah dalam berkarya.

PUNCHBAG fuck itMeski durasinya singkat, lagu ini berhasil menghindari kesan “kurang isi” berkat kolaborasi padu antara vokal Clara dan Anders, serta produksi Anders yang tajam.

Keduanya saling memberi ruang untuk bersinar: vokal mendominasi di momen yang tepat, sementara aransemen musik yang frontal mengambil alih di bagian-bagian yang memungkinkan. Liriknya pun tak kalah langsung, menggambarkan filosofi hidup bebas tanpa beban, menjalani hari demi diri sendiri, dan berani mengejar segala hal yang diinginkan.

PUNCHBAG sebenarnya bukan nama baru di industri. Sebelum menandatangani kontrak dengan Mute, duo ini sudah menarik perhatian melalui performa live mereka yang energik dan tak terduga.

Karier mereka mulai menanjak setelah dikelola oleh Made, perusahaan manajemen musik ternama asal Norwegia yang kini memperluas sayap ke Inggris dan Amerika Latin. Dukungan manajemen ini menjadi batu loncatan bagi PUNCHBAG untuk meraih momen signifikan: kontrak dengan label besar.

“Fuck It” adalah lagu tentang pernyataan sikap. PUNCHBAG sengaja memilih pendekatan musik yang garang dan tak biasa sebagai cara untuk “menggebrak” industri. Mereka menggambarkan diri seperti orang yang “menyikut” kerumunan di tengah mosh pit (area penonton ricuh di konser)—metafora akan tekad mereka untuk menciptakan ruang dan meraih perhatian.

Gaya chaotic yang mereka usung bukan tanpa alasan. Menurut Anders, lagu ini adalah cerminan semangat muda yang ingin bebas dari tekanan ekspektasi. “Ini tentang keberanian untuk mengatakan ‘lakukan saja’ tanpa memedulikan omongan orang,” ujarnya.

Di balik kesan kacau, proses produksi lagu ini ternyata sangat terstruktur. Anders, yang bertanggung jawab sebagai produser, menjelaskan bahwa tantangan terbesar adalah menciptakan dinamika antara vokal dan instrumen agar keduanya tidak saling “menenggelamkan”.

Hasilnya, lagu ini terdengar padat namun tetap memiliki ruang untuk bernapas. Clara menambahkan, kolaborasi dengan saudaranya memberikan keuntungan tersendiri. “Kami saling memahami gaya bekerja masing-masing, jadi proses kreatifnya lebih cair,” katanya.

Duo PUNCHBAG

Signing dengan Mute Records menjadi babak baru bagi PUNCHBAG. Label yang pernah menaungi musisi seperti Depeche Mode dan Moby ini dinilai cocok dengan visi mereka yang ingin membawa warna segar ke dunia musik.

Kami tidak ingin terjebak dalam satu genre. Mute memberi kebebasan untuk bereksperimen,” tutur Anders. Momentum ini mereka manfaatkan untuk membuktikan bahwa musik “berisik” bisa tetap memiliki kedalaman.

Respons awal terhadap “Fuck It” cukup positif. Para kritikus memuji keberanian mereka menggabungkan elemen pop konvensional dengan sentuhan industrial dan elektronik yang agresif. Fans juga menyambut hangat, terutama karena lagu ini dianggap mewakili semangat generasi muda yang lelah dengan narasi “harus sempurna”.

Ke depan, PUNCHBAG berencana merilis lebih banyak karya dan mungkin tur kecil. Mereka juga terbuka untuk kolaborasi dengan musisi lain, asalkan sevisi.

Kami ingin terus membuat musik yang jujur dan membangkitkan adrenalin,” pungkas Clara. “Fuck It” sudah tersedia di seluruh platform streaming via Mute Artists. Dengan langkah ini, PUNCHBAG adalah fenomena yang patut diwaspadai.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *