New Tracks
Righting Wrong – Malapetaka (2023), Sebuah Peluru Cepat Menjelang 2024
Single ini merupakan upaya Righting Wrong dalam menguliti hasutan atas ketidakpastian.
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2023/08/righting-wrong-1000x600.jpg&description=Righting Wrong – Malapetaka (2023), Sebuah Peluru Cepat Menjelang 2024', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Ketika kita membicarakan kancah arus samping Indonesia hari ini, sudah seharusnya kita mulai melirik para band-band yang bergeliat di kota-kota selain Jakarta, Bandung, Malang, Yogya dan Surabaya. Kota-kota sekunder seperti Pekalongan juga patut diberi perhatian lebih, dengan segala kendala yang mesti para pegiatnya lalui, mereka siap adu kualitas dari musikalitasnya dengan band-band di kota besar, salah satunya adalah Righting Wrong.
Dengan formasi terkini yakni Rezha (vox), Saddam (guitar), Sahrul (bass), dan Kemmal (drum), Righting Wrong menuangkan rasa muak mereka pada agenda-agenda politis berbalut demokrasi yang sejauh ini hanya jadi sebuah kepalsuan belaka berembel embel kesejahteraan rakyat.
Pesta demokrasi lima tahun sekali sudah di depan mata, gelagat para politikus sudah mulai terendus. Di depan kamera hanyalah pencitraan yang bisa disaksikan. Semua yang keluar dari mulut mereka adalah janji manis yang belum tentu nanti akan digubris. Selalu ada yang manggut oleh bualan maut, namun pasti ada juga yang menutup telinga karena sadar bahwa orang-orang tersebut adalah malapetaka.
Seiring berjalannya waktu dan proses mematangkan musikalitasnya, akhirnya Righting Wrong menelurkan debut album pertama Muda Berbahaya (2014) dan Utopis (2020).
Linear dengan daftar diskografi mereka yang terdahulu, musikalitas dalam “Malapetaka” masih bergayakan hardcore yang dicampur dengan riff-riff gitar yang berat dan kebut-kebutan ala thrash metal, terdengar tepat untuk mengekspresikan kemarahan dan kemuakan akan kebohongan yang membudah dari mulut-mulut para pengais kepentingan di agenda demokrasi. Bagi mereka, hal itu sudah terlewat basi dan terlalu menjadi repetisi yang condong pada ironi.
Melawan ketidaksadaran akan ambisi buta dari beberapa nama yang akhirnya bisa menggelapkan jiwa mereka, individu yang menjalani hari tanpa hati nurani, menipudaya logika sehingga bisa meraup banyak suara. Single ini merupakan upaya Righting Wrong dalam menguliti hasutan atas ketidakpastian.
Single “Malapetaka” menjadi pertanda atau ancang-ancang Righting Wrong—masih di bawah naungan Samstrong Records—yang menghantarkan mereka pada album penuh selanjutnya yang patut diantisipasi. Single ini juga sudah tersedia dan bisa dinikmati di berbagai platform streaming.