Connect with us

International

SABATON Rilis “Templars”, Kembalinya Sang Ksatria Dan Awal Era Baru

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

Sabaton
Sabaton / Photo by Tim Tranckoe

SABATON, band power metal asal Swedia yang dikenal sebagai salah satu band terbesar di kancah musik internasional, resmi meluncurkan single dan video musik berjudul “Templars”. Lagu ini merupakan rilisan pertama dari album studio ke-11 mereka yang tengah dipersiapkan.

Selain dirilis dalam format digital, SABATON juga menyediakan versi fisik eksklusif dalam bentuk piringan hitam 12 inci satu sisi, yang hanya dicetak sebanyak 1000 copy untuk seluruh dunia dan akan dirilis secara terbatas pada 27 Juni 2025.

Band yang digawangi oleh Joakim Brodén (vokal), Pär Sundström (bass), Chris Rörland (gitar), Thobbe Englund (gitar), dan Hannes Van Dahl (drum) ini tetap konsisten dengan ciri khas mereka: mengangkat narasi sejarah, pertempuran besar, dan semangat heroik.

Dengan pendekatan ini, SABATON berhasil membangun hubungan yang kuat dengan basis penggemar setianya selama lebih dari dua dekade. Rekam jejak mereka berbicara keras: lebih dari tiga miliar stream global dan hampir dua miliar penayangan video di YouTube, hal ini menjadikan mereka sebagai fenomena global.

“Templars” ditulis sebagai pembuka untuk album mendatang dan dianggap menampilkan sisi teatrikal SABATON yang paling kuat hingga saat ini.

Menurut Pär Sundström, sejak awal penggarapan lagu ini, band sudah membayangkan bentuk visualnya di atas panggung, bukan hanya sebagai musik yang dimainkan, tetapi sebagai aksi yang dipentaskan secara penuh. Visi tersebut diwujudkan dalam video musik sinematik yang menampilkan kisah fiktif tentang perlawanan terakhir para Knights Templar.

Dalam video tersebut, para personel band berperan sebagai Templar terakhir yang bersumpah menjaga rahasia ordo mereka dari ancaman luar. Ketika pasukan Raja Philippe IV dari Prancis datang membawa surat penangkapan dengan tuduhan bidah, para Templar menolak tunduk.

Mereka memilih untuk bertarung hingga akhir. Satu per satu gugur dalam pertarungan brutal, hingga tersisa satu ksatria terakhir. Dalam adegan penutup, ksatria tersebut memilih untuk membakar benteng dan mengorbankan dirinya demi menjaga rahasia ordo tetap terkubur selamanya.

Band Sabaton

Proses syuting berlangsung di dua lokasi bersejarah di Serbia, Kalemegdan Fortress di Beograd dan Smederevo Fortress. Penggunaan lokasi asli ini memberikan nuansa autentik dan atmosfer megah pada setiap adegannya.

Untuk menambah realisme, produksi melibatkan banyak reenaktor profesional yang berpengalaman dalam film bertema sejarah. Seluruh proses pengambilan gambar dilakukan dalam kondisi ekstrem: suhu musim panas yang menyengat, perlengkapan berat, dan koreografi pertarungan yang intens selama dua hari penuh.

Momen paling menonjol dalam video ini adalah kembalinya Thobbe Englund ke SABATON setelah hampir delapan tahun. Ia tidak hanya tampil sebagai anggota band, tetapi juga menjadi tokoh utama dalam narasi video. Rencana awalnya adalah menggunakan helm dan stuntman untuk adegan pertarungan, tetapi pada akhirnya Thobbe sendiri yang menjalani semua adegan tersebut.

Ia mengenakan armor seberat 40 kilogram dan tampil dalam adegan duel brutal meski sedang demam. Energi dan intensitas penampilannya menjadi simbol kembalinya sang pahlawan ke barisan utama SABATON, bukan sekadar reuni, tetapi pernyataan.

Di luar peluncuran lagu dan video, SABATON juga mengumumkan kerja sama baru dengan Better Noise Music, label yang dikenal luas di industri musik internasional. Pär Sundström menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai label di seluruh dunia.

Meski Better Noise bukan label yang biasa menangani musik metal, justru keunikan tersebut dianggap sebagai peluang strategis untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Dari sisi label, Lexie Viklund menyambut antusias kerja sama ini dan menyatakan komitmennya untuk membawa musik dan kisah SABATON ke pasar Amerika dan memperluas jangkauan global mereka.

“SABATON tetap konsisten dengan ciri khas mereka: mengangkat narasi sejarah, pertempuran besar, dan semangat heroik”

Sejak memulai perjalanan musiknya di awal 2000-an, SABATON telah mengukuhkan posisinya sebagai raksasa di heavy metal dunia. Album debut mereka pada 2005 menjadi awal dari rangkaian panjang kesuksesan.

Hingga kini, mereka telah merilis sepuluh album studio, meraih sertifikasi Emas hingga multi-Platinum di berbagai negara, serta menembus tangga lagu internasional dengan konsistensi tinggi.

Mereka juga dikenal sebagai band panggung yang luar biasa, memenangkan berbagai penghargaan termasuk “Breakthrough Artist” dan “Best Live Band” dari Metal Hammer, serta satu nominasi Grammis.

Dengan “Templars,” SABATON tidak hanya membuka babak baru dalam diskografi mereka, tetapi juga menetapkan standar baru dalam bagaimana musik metal bisa diceritakan, ditampilkan, dan dirasakan—dengan kekuatan penuh, komitmen sejarah, dan energi tanpa kompromi.

YouTube Video
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *