Connect with us

Flash News

Sani GME Tampil Perdana Di Depan 50 Ribu Penonton: “Tak Sangka Banyak Yang Hafal Laguku”

Dipublikasikan

pada

Sani GME

Belum lama ini, band asal Semarang, Good Morning Everyone (GME), berhasil menyelesaikan tugas mereka sebagai pembuka tur Sheila On 7 yang bertajuk ‘Tunggu Aku’. Band ini menghibur ribuan penonton di lima kota besar di Indonesia, yakni Samarinda, Makassar, Pekanbaru, Medan, dan Bandung.

Sani, vokalis GME, mengungkapkan rasa terkejutnya atas sambutan meriah yang mereka terima dari audiens di tiap kota tersebut.

Sani merasa tidak menyangka bahwa band mereka, yang menurutnya belum besar atau terkenal, bisa mendapatkan respons yang luar biasa dari penonton. Apalagi, dari lima kota yang mereka kunjungi, GME baru pernah tampil di dua kota sebelumnya. Namun, antusiasme penonton terhadap penampilan GME sangat tinggi.

Good Morning Everyone ketika tampil sebagai pembuka Tur Sheila ON 7

Aku pikir GME bukan band besar. Kami jarang manggung di luar Jawa, jadi nggak nyangka di lima kota itu penonton bisa nyanyi bareng semua laguku,” ujar Sani dengan rasa haru.

Pengalaman ini menjadi kali pertama bagi Sani dan GME tampil di stadion dengan kapasitas hingga 50 ribu penonton. Momen ini terasa lebih spesial karena, selain menerima sambutan meriah, banyak penggemar Sheila On 7 yang ternyata sudah mengenal dan menyukai lagu-lagu GME. Hal ini menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Sani, terutama ketika mendengar penonton menyebut namanya dari atas panggung.

Jadi dari atas panggung, aku denger banyak yang panggil-panggil namaku,” kata Sani, menggambarkan momen yang paling berkesan baginya selama tur tersebut.

Sani telah berkarya bersama GME sejak 2013, dan sejak saat itu, band ini telah merilis satu album, sebuah mini album, serta beberapa single.

Sani tidak hanya berkontribusi sebagai vokalis, tetapi juga sebagai penulis lagu di beberapa karya GME. Beberapa lagu yang ditulisnya antara lain “Bukan Denganmu” dan “Relakan”, yang menjadi hits di kalangan penggemar mereka.

Good Morning Everyone

Tidak hanya di bidang musik, ia juga menunjukkan kebolehannya di bidang visual. Ia terlibat dalam pembuatan cover artwork dan video musik GME, di mana namanya tercatat sebagai director dan editor di beberapa proyek. Hal ini menunjukkan kontribusi Sani yang lebih dari sekadar sebagai vokalis, tetapi juga sebagai kreator multitalenta dalam perkembangan GME.

Selain aktif bersama GME, Sani juga menjalankan proyek solonya. Pada 2020, ia merilis album instrumental solo bertajuk ‘Mindstate’, yang menjadi wujud eksplorasi musik personalnya.

Tak hanya itu, Sani juga turut terlibat dalam dunia scoring film. Pada 2021, ia menggarap scoring untuk film ‘Ilusi’, yang merupakan produksi dari GME sendiri. Pada tahun yang sama, Sani juga membuat Original Soundtrack untuk film ‘Pusaran’.

Kiprahnya di dunia scoring film terus berlanjut hingga tahun 2024, di mana ia mengisi musik untuk film ‘Pembayun’, yang diproduksi oleh Sure Pictures. Aktivitasnya di dunia musik tidak berhenti sampai di situ. Sani juga mendirikan label indie bernama Irama Records, yang berbasis di Semarang.

Sejak didirikan pada 2019, Irama Records menjadi wadah bagi para musisi independen, terutama di kota Semarang. Label ini terbuka bagi musisi lokal maupun dari luar kota yang ingin berkarya dan mendistribusikan musik mereka.

Melalui berbagai kontribusinya di dunia musik, baik bersama Good Morning Everyone maupun sebagai musisi solo, Sani terus menunjukkan dedikasinya dalam berkarya dan mengembangkan skena musik independen di Indonesia.

Kesuksesan GME sebagai pembuka tur Sheila On 7 hanya menjadi salah satu dari sekian banyak pencapaian yang telah diraihnya dalam perjalanan kariernya.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *