Setelah Satu Dekade Berproses, Titinaka Luncurkan Debut Album Self-Titled

Setelah menjalani perjalanan kreatif selama sepuluh tahun, band stoner rock asal Jambi, Titinaka, akhirnya meluncurkan album perdana self-titled mereka. Grup yang terdiri dari M. Hary Rofagil (gitar, vokal), Susanto (bass, vokal), dan Daniel Imsyaq Roheman (drum) merilis karya ini secara independen, menandai akhir dari proses panjang yang penuh liku.

‘Titinaka’ menyajikan tujuh lagu yang lahir dari kesabaran, emosi yang mendalam, serta dinamika kehidupan para anggotanya. Proses pembuatan album ini dimulai pada tahun 2015, namun baru selesai pada tahun 2025 karena berbagai tantangan klasik: tuntutan pekerjaan, urusan pribadi, dan pasang surut hubungan antar anggota.

Meski sempat mengalami masa vakum, ketiganya mengaku tidak pernah benar-benar berhenti. “Album ini tumbuh bersama kami. Ada jeda, tetapi lagu-lagunya tetap hidup hingga akhirnya selesai,” ungkap M. Hary Rofagil, gitaris sekaligus vokalis Titinaka.

Album ini menjadi dokumen audio yang merekam emosi terpendam selama bertahun-tahun. Dengan komposisi yang berat, atmosferik, dan tempo lambat yang mencekam, Titinaka mengeksplorasi tema-tema seperti kebingungan mencari arah, kemarahan yang terpendam, serta kerinduan untuk melepaskan diri melalui distorsi gitar dan repetisi riff yang memikat. Setiap nada seolah mencerminkan pergulatan batin yang dialami oleh ketiga personel.

Sebagai karya independen, ‘Titinaka’ tidak hanya mencerminkan identitas musikal mereka, tetapi juga menjadi simbol ketekunan dan kesetiaan terhadap proses kreatif. Mereka tidak memiliki ambisi untuk mengejar popularitas instan atau terburu-buru dalam menyelesaikan karya. “Semua terbentuk secara organik. Ini adalah suara yang tulus, lahir dari keseluruhan pengalaman kami,” tambah Hary.

Album ini menegaskan posisi Titinaka dalam dunia musik independen Indonesia, khususnya dalam genre stoner rock yang mengandalkan eksplorasi suara psychedelic dan groove yang berat. Karakter musik mereka digambarkan sebagai perpaduan antara kekuatan riff gitar yang menggema, dentuman bass yang dalam, dan ritme drum yang menciptakan atmosfer melankolis sekaligus intens.

Bagi Titinaka, album debut ini adalah sebuah undangan untuk menyelami perjalanan spiritual yang terdistorsi. Setiap lagu mengajak penikmat musik merasakan denyut nadi perjuangan kreatif yang telah berlangsung selama satu dekade—sebuah mahakarya yang lahir dari komitmen, konsistensi, dan keyakinan bahwa musik adalah medium untuk menyampaikan kebenaran diri.

Dengan dirilisnya album ini, Titinaka tidak hanya menutup satu bab panjang dalam perjalanan musik mereka, tetapi juga membuka pintu bagi babak baru yang penuh dengan kemungkinan.

Seluruh lagu dalam ‘Titinaka’ kini bisa dinikmati di platform musik digital terkemuka, menanti untuk ditemukan oleh para pencinta musik yang mencari karya autentik dan penuh jiwa.