Flash News
Siberian Redsocks Merilis “Saturday”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2017/09/siberian-redsocks.png&description=Siberian Redsocks Merilis “Saturday”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Selang satu tahun setelah rilis debut mini album di tahun 2016, akhirnya di Bulan September 2017 ini band alternative rock asal Jakarta, Siberian Redsocks kembali merilis sebuah single dan video clip berjudul “Saturday”. Lagu berdurasi 5 menit tersebut resmi dirilis secara global melalui iTunes, Deezer, Spotify, Apple Music, dan Youtube. Materi dan konsep single tersebut seakan menunjukan kematangan dan kedewasaan para personil Siberian Redsocks yang sudah hampir 10 tahun bermusik bersama.
“As a band, we will never stop trying to be the best we can be”, cetus lead singer dan songwriter utama Siberian Redsocks, Abicitra Herdimas. Terdengar cukup ambisius namun masuk akal. Why? pada awal mula band tersebut dibentuk, Siberian Redsocks dikenal dengan musik pop punk dengan tempo cepat yang notabene hanya dapat dinikmati beberapa komunitas saja, sehingga influence dari beberapa musik dan genre diluar pop punk dirasa perlu dileburkan oleh para personilnya untuk memperkaya musikalitas Siberian Redsocks.
Dikutip dari beberapa potongan lirik Saturday, lagu tersebut bercerita tentang sebuah harapan dan pengandaian dimana pendengar dapat mengintepretasikan lirik tersebut sesuai argumen masing – masing. “Calm before storm” konsep tersebut tidak berarti seperti umumnya band melodic pop punk di medio tahun 2007 yang memulai sebuah lagu dengan petikan gitar akustik dan diakhiri dengan efek distorsi gitar, yaitu adalah Siberian Redsocks ingin menghantar emosi tiap pendengarnya dari menit 0 hingga akhir untuk ikut meresapi aransemen musik di lagu Saturday melalui ketukan beat midi ringan hingga diakhiri dengan konsep grandiosity ala Coldplay di album Mylo Xyloto, sehingga pesan yang dituliskan dalam lagu tersebut seakan dapat berbicara kepada para pendengarnya.