Gig Review
The SIGIT Live atamerica: Paduan Lagu Lama dan Baru Kian Pas
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2014/03/IMG_7981-muhammadasranur..jpg&description=The SIGIT Live atamerica: Paduan Lagu Lama dan Baru Kian Pas', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Lewat album Detourne yang ditasbihkan sebagai album terbaik 2013 oleh majalah Rolling Stone Indonesia, setiap penampilan The SIGIT menjadi semakin layak ditunggu. Kuartet Farri, Rekti, Acil, dan Adit memang mampu berbicara banyak lewat musik yang mereka tawarkan.
Minggu (23/3) berlokasi di atamerica, Pacific Place, Jakarta Selatan, The SIGIT diundang oleh atamerica untuk menggelar konser tunggal disana. Para hadirin pun membludak, ada beberapa Insurgent Army yang tidak diperbolehkan masuk mengingat kapasitas venue yang sudah cukup penuh.
Sempat berbicang sedikti dengan moderator Asra tentang bagaimana pengalaman The SIGIT menjajal pentas SXSW tahun 2009 di Amerika Serikat dan tampil di klub musik legendaris Whisky A Go Go yang terletak di 8901 Sunset Blvrd, Hollywood.
“Karena saya lagi flu, malam ini engga apa ya kalau setlist langsung kita hajar bleh.” ujar Rekti membuka repertoar The SIGIT malam itu. Tak disangka, mereka membuka penampilan enerjik dengan nomor-nomor lawas macam “Horse”, “No Hook”, “Let It Go”, hingga “The Party”.
Tak seberapa lama, “Up and Down” lanjut dikumandangkan. Tak afdol dan tak mungkin rasanya jika malam itu The SIGIT tidak membawakan lagu-lagu dari album Detourn. Mengajak Absar Lebeh, seorang skateboarder profesional yang juga pandai bermain gitar, The SIGIT langsung menghajar atamerica dengan “Gate Of 15th”, “Detourne” serta “Black Summer”. Penonton pun terlihat kagum karena penampilan The SIGIT yang impresif.
Membawakan “Alright”, “Tired Eyes”, dan “Live In New York” secara bergiliran, The SIGIT menampilkan kepandaian mereka dalam menyusun setlist. Paduan lagu lama dan baru kian pas.
Setiap band yang tampil di atamerica diwajibkan untuk membawakan karya dari influence masing-masing yang berasal dari musisi Amerika Serika. “Search and Destroy” milik The Stooges mereka nyanyikan sebagai sebuah tribute untuk Scott Asheton. Drummer The Stooges yang meninggal pada 15 Maret 2014 kemarin. Sebelumnya, The SIGIT juga membawakan “Only Love Can Break Your Heart” dari penyanyi bersuara emas kelahiran Kanada namun besar dan berkembang di Amerika Serikat, Neil Young.
Seperti yang dikatakan Rekti diawal tadi, penampilan The SIGIT kali ini terkesan agak terburu-buru, walau tak sedikitpun mengurangi kualitas mereka diatas panggung. Suara vokal Rekti juga terdengar lumayan kurang prima malam itu.
Di penutup set, The SIGIT kembali memanggil Absar Lebeh untuk mengisi gitar pada lagu “Conundrum”. “Let The Right One In” serta medley “Provocateur” dengan “Black Amplifier” pun menyudahi penampilan The SIGIT yang diiringi tepuk tangan meriah oleh para Insurgent Army yang memadati ruangan.
photo: Muhammad Asranur