Connect with us

New Tracks

Silence Reloader Rilis “Tonight We All Die Young”, Lagu Senyap Yang Menggema

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

Silence Reloader

Silence Reloader merilis “Tonight We All Die Young” secara diam-diam di platform streaming digital. Tanpa rilis media, tanpa promosi dari teman-teman, dan tanpa kampanye khusus. Bahkan sang kreator, Vanor, tidak meminta siapa pun untuk membagikan lagunya.

Hal ini dilakukan karena ia merasa proyek Silence Reloader belum sepenuhnya siap untuk diperkenalkan secara besar-besaran. Vanor mengaku bahwa mereka belum memiliki materi yang memadai untuk mendukung peluncuran resmi, seperti foto-foto atau detail penting lainnya.

Silence Reloader Tonight We All Die YoungVanor memutuskan untuk menggunakan perilisan ini sebagai demo, sebuah eksperimen untuk memahami bagaimana pendengar merespons warna suara dari proyek musiknya. Menurutnya, ini adalah langkah awal untuk meneliti apa yang kurang dari proyek tersebut, sekaligus mencari karakter yang benar-benar merepresentasikan Silence Reloader sebelum mereka fokus mengerjakan album debut mereka.

Sejak kemunculannya di tahun 2023, Silence Reloader mulai fokus ke dunia band metal modern dengan membentuk unit dreamcore. Genre ini merupakan perpaduan antara metalcore modern dan estetika psikologis surealis yang membawa pendengar ke ruang dan dimensi yang berbeda.

Pendekatan inovatif ini memberikan sentuhan unik pada musik mereka. Dalam setiap lagunya, Silence Reloader mencoba mengeksplorasi batasan genre dengan visi artistik yang orisinal.

Vanor juga menekankan bahwa ia tidak masalah jika demo ini tidak mendapatkan perhatian besar. “Itu hanya demo, dan saya bahkan tidak membagikannya kepada siapa pun kecuali orang-orang yang memiliki pandangan relevan,” ungkapnya.

Meskipun begitu, respons yang ia terima dari lingkungan sekitarnya cukup membantu untuk memperbaiki banyak aspek dalam proses kreatif, terutama pada bagian pascaproduksi. Semua proses ini dilakukan Vanor sendiri di studio kecilnya, yang ia sebut sebagai “Silent Chamber”.

Menurut Vanor, ia dan tim kecilnya telah mendalami Silent Chamber untuk bereksperimen dengan suara yang menjadi inti dari impian mereka—mencari nada yang sempurna untuk album debut Silence Reloader. Ia menyebut proses ini liar dan penuh tantangan, namun justru membuka peluang untuk mengeksplorasi arti genre musik ini bagi mereka.

Dalam proses ini, sebuah ide tak terduga muncul. Mereka memutuskan untuk memberi “Tonight We All Die Young” sebuah napas baru. Vanor mulai bekerja pada versi yang berbeda, bukan dengan durasi yang lebih panjang, melainkan versi yang lebih gelap dan mendalam. Ia menyebutnya sebagai extended mix, sebuah pendekatan baru untuk menghidupkan kembali lagu tersebut dalam bentuk yang lebih matang.

Vanor adalah sosok yang menggerakkan proyek Silence Reloader. Setelah band sebelumnya tidak berhasil, ia tetap berkarya meskipun tidak berharap musiknya akan dirilis. Ia menulis lirik, mempelajari riff baru, mendesain artwork, dan merekam vokal hanya untuk dirinya sendiri.

Proyek Silence Reloader

Namun, semuanya berubah ketika seorang teman bernama Rafad Kasdi mendengar salah satu lagunya dan memberinya dorongan untuk melanjutkan proyek ini secara serius. Rafad bukan musisi, melainkan seorang penikmat musik yang memiliki pemikiran yang sama dengan Vanor.

Sejak saat itu, ia menjadi salah satu pendukung utama proyek ini, membantu Vanor dengan kebutuhan visual, seperti video kampanye, konten media sosial, hingga ide-ide untuk video musik dan pemotretan.

Selain Rafad, ada juga Vincent Wang, sosok yang tidak berasal dari dunia musik metal tetapi memiliki wawasan yang luas dalam mencari inspirasi. Vincent membantu Vanor bertemu dengan banyak orang baru, memberikan perspektif segar, dan membantu merealisasikan ide-ide kompleks dalam proyek ini. Bahkan, Vincent terpilih menjadi pemeran utama dalam video musik “Silence”, yang direncanakan akan dirilis tahun depan.

Vanor menggarap proyek ini secara mandiri, mulai dari penulisan lagu, komposisi, rekaman, mixing, hingga mastering dan perilisan. Meski begitu, ia mengakui bahwa proyek ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari orang-orang seperti Rafad dan Vincent.

Proyek Silence Reloader bukanlah band. Ini adalah proyek solo dari Vanor yang mengusung format musikal seperti band. Sampai saat ini, Vanor masih belum memutuskan apakah akan mengubah Silence Reloader menjadi sebuah band penuh atau tetap mempertahankannya sebagai proyek solo.

Namun, satu hal yang pasti, Vanor terus melangkah maju dengan eksperimen dan eksplorasinya, mencoba memberikan warna baru dalam musik yang ia ciptakan. Dengan inovasi seperti dreamcore dan dedikasi penuh, Silence Reloader berpotensi menjadi angin segar di dunia musik metal modern.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *