Connect with us

New Tracks

Sindikat Sisa Semalam Luncurkan “Hikayat Bujang” Merayakan Perjalanan Pria Umur 30-an Dalam Bahasa Lampung

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

Sindikat Sisa Semalam

Sindikat Sisa Semalam, grup musik yang terkenal dengan perpaduan genre yang khas, dengan bangga mengumumkan perilisan single terbaru mereka, “Hikayat Bujang.” Lagu menawan yang dibawakan dalam bahasa Lampung ini mengeksplorasi kompleksitas dan refleksi seorang pria yang mendekati usia 30 tahun.

Hikayat Bujang“Hikayat Bujang” menyelami gejolak batin dan kontemplasi yang kerap menyertai tonggak sejarah menginjak usia 30 tahun. Liriknya mengisahkan kisah perjalanan seorang pria, mengungkapkan kegelisahan, harapan, dan introspeksi yang muncul seiring transisi menuju fase kehidupan baru.

Lagu tersebut tidak hanya menunjukkan komitmen Sindikat Sisa Semalam dalam mengeksplorasi beragam tema, namun juga menjadi perayaan budaya karena dibawakan dalam bahasa Lampung sehingga menambah sentuhan unik dan autentik dalam lanskap musik.

Sindikat Sisa Semalam secara konsisten mendobrak batasan dalam musiknya, tak terkecuali “Hikayat Bujang”. Group ini dengan mulus memadukan unsur-unsur tradisional Lampung dengan gaya musik modern, menciptakan pengalaman unik yang dapat diterima oleh penonton dari segala usia.

Melalui ‘Hikayat Bujang’, Sindikat SisaSemalam ingin menangkap esensi dari pengalaman universal—perjalanan menuju usia 30an—sambil menghormati warisan budaya Lampung.

“Hikayat Bujang” kini telah tersedia di seluruh platform streaming besar, dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Sindikat Sisa Semalam.

Tentang Sindikat Sisa Semalam
Sindikat Sisa Semalam, sebuah projek musik dari Kew (keyboards, synth, guitar, music programmer) Jonko (vocal) dan Rahman Utara (vocal, ukulele) yang memainkan musik pop bernuansa hip hop lo-fi.

Pada awal proses kreatif, kolaborasi musik bernafas kultural ini merilis beberapa lagu cover version berbahasa daerah Lampung milik seniman lokal yaitu ‘Sebik Dilom Hati’ dan ‘Cangget Agung’ (keduanya ciptaan alm. Syaiful Anwar) serta ‘Pung Kelapo Kupung’ (cipt. Andi Achmad). Ketiganya bisa disimak melalui sejumlah jejaring musik digital.

 

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *